Penyakit cerebral palsy adalah kondisi kronis yang terjadi akibat kerusakan otak. Keadaan ini ditandai dengan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh.
Kondisi inilah yang terjadi pada anak petugas kebersihan bernama Sifa (8). Irwan prasetyo dan istrinya, Sukamti, sehari-hari harus menjadi penopang untuk Sifa di kediamannya di Dusun Brintik, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sehari-hari, Sifa harus bergantung kepada orang tuanya karena keterbatasannya bergerak. Bahkan untuk makan Sukamti harus menyuntikkan makanan yang telah dihaluskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dilakukan karena Sifa tidak mampu mengunyah makanan sehingga semua asupan harus diberikan melalui slang nasogastric tube atau sonde.
Sang ibu menuturkan, pada saat mengandung Sifa, sebenarnya kondisinya stabil. Namun, menjelang hari kelahiran, kandungan Sukamti sakit.
Saat itu Sukamti langsung ke rumah sakit, tapi dokter menyatakan tak ada yang mengkhawatirkan. Namun dokter spesialis lain menyatakan kandungan Sukamti tidak sehat.
"Kaget dokternya, aduh rupture uteri katanya itu. Dinding rahim tipis sobek. saya tuh enggak mau lagi ada kejadian seperti ini, tapi kok masih kejadian lagi. Terus dokternya menyarankan saat itu juga di-caesar dan dibilangin pahitnya juga kalau kandungannya diangkat sekalian gitu," cerita Sukamti kepada tim Berbuatbaik.
![]() |
Kelahiran Sifa pada Juni 2015 menjadi yang terakhir bagi Sukamti karena saat operasi caesar, rahimnya juga diangkat.
Sifa merupakan anak kedua Sukamti, sementara anak pertama Sukamti meninggal dalam kandungan.
Cobaan Sukamti belum berakhir karena saat lahir Sifa didiagnosis mengalami kekurangan oksigen di otaknya. Oleh karena itu, Sifa harus menjalani fisioterapi karena ada gangguan tumbuh kembang.
Sayangnya, tidak semua pengobatan Sifa ditanggung BPJS Kesehatan sehingga Irwan harus bekerja keras agar Sifa bisa mendapatkan layanan kesehatan dan obat.
Sehari-hari Irwan bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan alih daya di RSUP Dr Sardjito dengan gaji UMR. Penghasilan ini dirasa masih belum cukup sehingga sang istri pun turut mencari tambahan dengan bekerja di warung kopi.
Hal ini mereka lakukan agar Sifa makin pulih dan bisa bermain serta bersekolah seperti anak-anak lainnya.
![]() |
"Ya sangat apa ya mendambakan berharap bisa dipanggil ibu gitu. Tidak muluk-muluk harapan saya. Setidaknya bisa ngomonglah, biar bisa apa ya, kami tahu apa yang Sifa mau," tuturnya.
"Saya sebenarnya ingin sekali dipanggil 'Pak'. Seperti, 'Pak, minta uang untuk jajan'. Saya sebenarnya ingin sekali. Ingin seperti anak-anak seperti biasanya. Ya manggil Pak, seperti, 'Minta uang, Pak'," tambah Irwan.
Jika kedua orang tuanya bekerja, Nenek Sifa, Parji, yang mengurus Sifa. Walau sudah berusia 65 tahun, nenek Sifa masih tetap cekatan merawat Sifa.
"Saya menguatkan istri. Istri saya menguatkan saya sendiri. Saya bilang, 'Ya itu semua harus diterima, Bu. Itu rezeki kita. Itu yang akan menolong kita besok," jelas Irwan.
Irwan mengatakan belakangan ini Sifa membutuhkan kursi roda karena kursi yang sekarang ini tidak nyaman buat dirinya. Apalagi tubuh Sifa sudah tambah besar dan tinggi.
Kendati demikian, baik Irwan maupun Sukamti tak pernah patah semangat walaupun ada saja kendala dalam membesarkan Sifa.
![]() |
"Suami sih alhamdulillah tidak berubah sedikit pun. Alhamdulillah mau menerima kondisi anaknya seperti sekarang ini. Ya pokoknya enggak berpikir yang enggak-enggak lah. Alhamdulillah bisa menerima," ucap Sukamti.
"Saya tidak akan meninggalkan Sifa atau ibunya. Tidak. Saya tidak tega melihat Sifa seperti itu. Kasihan ibunya Sifa juga. Jadi saya hilangkan pikiran seperti itu. Yang penting saya sehat. Bisa membelikan popok untuk Sifa, susu untuk Sifa, keperluan Sifa. Saya sudah senang. Yang penting diberi sehat dan rezekinya lancar," sambung Irwan.
#sahabat baik, sungguh cinta kedua orangtua menjadi kekuatan bagi anak-anak hidup dan tumbuh. Kisah Sifa menjadi inspirasi untuk terus tegar dan berbagi kepada siapa pun yang membutuhkan.
Kamu bisa menjadi bagian perjuangan Sifa dengan mulai Donasi di Berbuatbaik.id. Donasi di platform tepercaya ini 100% tersalurkan.
(idn/idn)