Titik Terang Nasib Ponpes di Depok yang Tak Punya Akses Jalan

Titik Terang Nasib Ponpes di Depok yang Tak Punya Akses Jalan

Devi Pupitasari - detikNews
Senin, 18 Mar 2024 06:07 WIB
Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin Depok. (Devi P/detikcom)
Foto: Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin Depok. (Devi P/detikcom) (Devi P/detikcom)
Jakarta -

Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin, di Depok, Jawa Barat, tak punya akses dari segala penjuru. Namun, kini telah ada titik terang dari masalah ini usai proses mediasi.

Sebagaimana diketahui, detikcom mencoba menyusuri akses menuju Ponpes Khoirur Rooziqiin, yang berada di Jalan Rawa Maya III, Beji, Depok, pada Selasa (5/3/2024).

Dari arah barat, akses ke ponpes ini dapat melewati Jalan Rawa Maya III. Namun jalan ini hanya bisa dilintasi pejalan kaki atau sepeda motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika melalui Jalan Rawa Maya III pun hanya bisa tiba di bagian belakang ponpes. Tampak ponpes itu saling membelakangi dengan SMAN 14 Depok.

ADVERTISEMENT

Akses melalui Jalan Rawa Maya III harus melewati jalan kecil hingga menyeberangi jembatan kayu kecil di atas empang. Hingga akhirnya tiba di pintu terali yang hanya bisa diakses pejalan kaki.

Bagian depan ponpes ini menghadap ke arah timur. Akses ke ponpes dari arah timur dapat melewati Jalan Karya Bakti dan Jalan Margonda Beji, yang keduanya tersambung dengan Jalan Karet Hijau yang lebih lebar. Perbatasan ponpes di sebelah timur adalah Perumahan Caltex dan Musala Al-Falah.

Pada akses sebelah timur ini, ponpes tak dapat dijangkau karena ada pagar tertutup. Pada pagar tersebut terdapat tulisan 'Demi Keamanan dan Kenyamanan Warga RT 03 RW 05 Menolak Pembukaan Akses Jalan Baru'.

Sedangkan bagian selatan ponpes berbatasan dengan SMAN 14 Depok. Akses ke ponpes dari arah selatan dapat melewati Jalan Buni Raya.

Namun Jalan Buni Raya tersebut hanya bisa dilintasi satu kendaraan roda empat. Akses bagian selatan ponpes ini tertutup pintu jeruji yang berada di halaman rumah warga. Pada siang ini, pintu tersebut tertutup dan terkunci.

Lalu, para bagian utara Ponpes Khoirur Rooziqiin berbatasan dengan SMPIT Darul Abidin. Pada sebelah utara, akses menuju ponpes ini ialah Jalan Karet Hijau tapi tertutup SMPIT Darul Abidin.

Akses sebelah utara ponpes ini juga tertutup pagar besi berwarna hitam. Pada sebelah utara, ponpes ini juga berbatasan dengan tanah pekarangan warga.

Bagaimana penjelasan pihak Ponpes? Baca halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Melihat Tarawih Kilat di Indramayu yang Hanya Makan Waktu 7 Menit

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Pihak Ponpes

Pihak Ponpes Khoirur Rooziqiin, melalui akun Instagram @pesantrenkhoirurrooziqiin, menyampaikan akses terakhir ke ponpes tersebut telah ditutup per Jumat (1/3). Pihak ponpes berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membantu mencari solusi.

"Yang kami harapkan adalah: Wali Kota langsung turun tangan. Membongkar pagar dan memberi win-win solution (solusi yang melegakan kedua pihak)," kata Mudir Pesantren Khoirur Rooziqiin Ustad Ali Murtado.

Berikut perbatasan dari 4 penjuru mata angin dengan Ponpes Khoirur Rooziqiin yang aksesnya tertutup:

- Utara: SMPIT Darul Abidin via Jalan Karet Hijau
- Timur: Perumahan Caltex via Jalan Karya Bakti
- Selatan: SMAN 14 Depok via Jalan Buni Raya
- Barat: pemancingan rawa via Jalan Rawa Maya III

Pihak Ponpes Buka Suara

Ali menceritakan soal tertutupnya seluruh akses ponpes. Dia menjelaskan soal halaman rumah orang yang dilewati

"Sebenarnya dari pintu ini, pintu pertama kali yang kita pakai dari sisi (Jalan) Rawa Maya (sisi barat), pintu pertama kali membangun pesantren ini. Itu jelas dari awal kami menyampaikan kami hanya meminjam karena itu halaman rumah orang dilewati. Habis itu kami udah lama kan, ya udah tutup. Maka lewat SMA 14 (sisi selatan) karena saat itu lagi pembangunan, ya udah tutup lagi karena udah masuk lewat pintu ini," kata Ali saat ditemui detikcom, Selasa (5/3).

Ali berharap ada akses jalan yang memungkinkan dari sisi timur, yakni Perumahan Caltex tepatnya di Jalan Karet Hijau yang berdempetan langsung dengan ponpes. Sebab, menurutnya, sebelum ponpes dibangun, terdapat fasilitas umum (fasum) dari jalan itu.

"Tahu fasumnya dari mana? Dari site plan tahun 1977 yang kami dapatkan dari BKD Pemda. Ya memang bahasanya belum diserahkan ya tapi kan itu secara site plan itu bukan tanah rumah tapi tanah site plan jalan kan," tuturnya.

Ali menjelaskan akses jalan lain yang kini dapat dilalui yakni sisi barat di Jalan Rawa Maya III. Akses melalui Jalan Rawa Maya III harus melewati jalan kecil hingga menyeberangi jembatan kayu kecil di atas empang. Hingga akhirnya tiba di pintu terali yang hanya bisa diakses pejalan kaki.

"(Akses Jalan Rawa Maya III) Ini adalah tanah warga, kami menghormati tanah warga itu, mereka sebenarnya boleh tapi dengan cara membeli jalannya. Mungkin kalau beli jalan masih di angka ratusan juta, kalau sekarang kan harus beli dengan angka Rp 2,7 M kira-kira," katanya.

Pemkot Turun Tangan

Ketua RT perumahan Caltex turut berbicara. Ia mengungkap alasan tak membuka akses jalan.

"Gini, kenapa kita bertahan untuk tidak buka akses jalan karena satu, jalan Perumahan Caltex ini adalah bukan jalan umum artinya jalan warga ya dan di mana kita ini warga Caltex ini sendiri lingkungan ini sudah dilalui 1 lembaga pendidikan yang bernama SMPIT Darul Abidin. Di situ TK, SD, SMP dan menggunakan akses jalan utama kita Jalan Karet Hijau," kata Ketua RT Perum Caltex Abdul Aziz saat ditemui wartawan, Selasa (5/3/2024).

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bakal melakukan mediasi terkait persoalan akses menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin di Beji. Pemkot Depok akan mempertemukan pihak ponpes dengan para ahli waris pemilik lahan yang dapat digunakan sebagai akses menuju ponpes.

"Rencananya Kamis (7/3/2024) di kantor Kecamatan Beji, kami akan melakukan mediasi dengan mempertemukan pihak terkait, termasuk ahli waris tanah, agar ada titik temu atau keputusan yang disepakati. Pasalnya, saat ini Ponpes Khoirur Rooziqiin tidak memiliki akses jalan masuk," ujar Camat Beji Hendar Fradesa seperti dikutip dari situs Pemerintah Kota Depok, Rabu (6/3).

Namun, mediasi diundur lantaran pihak ahli waris berkeinginan pengasuh ponpes dihadiri dalam mediasi tersebut. Mediasi dilakukan pada 13 Maret 2024.

Hasil Mediasi

Masalah akses jalan ini akhirnya menemukan titik terang. Pihak pondok pesantren dan ahli waris pemilik lahan yang dapat digunakan sebagai akses menuju ponpes sepakat untuk melakukan jual beli tanah.

Kesepakatan itu didapat setelah Pemkot Depok memfasilitasi mediasi. Camat Beji Hendar Fradesa mengaku bersyukur atas kesepakatan itu. Ia menyebutkan polemik akses jalan tersebut dianggap selesai.

"Alhamdulillah, benar kami Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Beji yang terdiri dari Camat, Kapolsek, Danramil, dan lurah sudah melakukan mediasi antar pihak pada tanggal 13 Maret 2024. Dihadiri oleh pihak ponpes, ahli waris pemilik jalan, pengurus lingkungan, dan disaksikan perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)," kata Hendar dilihat dari situs Pemerintah Kota Depok, Minggu (17/3).

Hendar menyebutkan pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan sebelumnya yang memohon adanya fasilitasi pertemuan antara pihak ponpes dan ahli waris serta para pengurus lingkungan.

"Setelah melalui tanggapan dari para peserta pertemuan, di hari yang sama, kedua belah pihak terjadi kesepakatan untuk melakukan pembelian dan pemanfaatan akses jalan menuju Ponpes Khoirur Rooziqiin Beji. Untuk selanjutnya, pihak ahli waris dan ponpes melanjutkan negosiasi," ucapnya.

"Tugas kecamatan telah selesai untuk memfasilitasi. Alhamdulillah mereka sepakat beli lahan," tutupnya.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads