Pedagang makanan di Bazar Takjil Benhil, Jakarta Pusat, kebanjiran pelanggan. Banyak pelanggan yang sudah mengantre bahkan sebelum dagangannya dibuka.
Misalnya di stan kuliner gohyong Abah Centet yang buka mulai pukul 14.00 WIB. Para pelanggan langsung menyerbu meski Abah Centet baru menyiapkan wajan panas.
"Rame banget ini. Tadi jam dua baru mau buka udah banyak yang ngantre," kata Abah Centet saat ditemui detikcom di Bazar Takjil Benhil, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abah Centet menjual satu porsi gohyong sebesar Rp 25.0000. Dia menyajikannya dalam mangkuk kertas khusus makanan.
Sejak buka pukul 14.00 WIB tangan Abah Centet tidak berhenti melayani pelanggan. Sebelum jualannya habis, kompornya tetap akan menyala untuk menggoreng gohyong.
"Ini saja saya belum istirahat," ujar dia.
Abah Centet setiap hari selama bulan Ramadan tak pernah berhenti menyiapkan olahan gohyong. Siangnya dia harus mulai berjualan di Bazar Takjil Benhil.
"Alhamdulillah ada yang bantuin. Jadi bisa bagi tugas," ungkapnya.
Dari pantauan detikcom, Abah Centet sudah menolak orderan gohyong tepat pukul 16.50 WIB. Dagangannya ludes dipesan para pencari takjil.
Abah Centet sudah lama jualan di tempat itu. Biasanya dia jualan nasi uduk dan pecel lele di luar bulan Ramadan.
"Sudah lama saya jualan di sini. Biasanya dibantu sama anak dan istri saya," ujar Abah Centet.
Lihat Video: Bukan Razia, Polisi Ini Ternyata Bagi-bagi Takjil di Pinggir Jalan