TNI Pastikan Tak Terkait Klaim Rusia: Tentara Bayaran Bukan Tugas TNI

TNI Pastikan Tak Terkait Klaim Rusia: Tentara Bayaran Bukan Tugas TNI

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 17 Mar 2024 16:58 WIB
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar (Foto: dok. YouTube Puspen TNI)
Jakarta -

Pusat Penerangan TNI menegaskan tidak ada kaitannya dengan klaim Rusia yang menyebut 10 WNI tergabung dalam tentara bayaran di Ukraina. Puspen TNI menekankan tentara bayaran bukan menjadi tugas TNI.

"Tidak ada kaitannya dengan TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar kepada wartawan, Minggu (17/3/2024). Nugraha menjawab pertanyaan apakah TNI ada kaitannya dengan isu tentara bayaran yang disebut oleh Rusia.

Nugraha menjelaskan bahwa tugas TNI telah diatur dalam undang-undang. Dia mengatakan tentara bayaran bukan menjadi tugas TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas TNI sesuai UU TNI, mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah dari Sabang sampai dengan Merauke, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Dari 3 tugas TNI di atas, maka tentara bayaran bukan menjadi tugas TNI," kata dia.

Nugraha menambahkan bahwa TNI memegang teguh dari diri sebagai tentara nasional. Di antaranya TNI merupakan tentara rakyat yang berasal dari rakyat.

ADVERTISEMENT

"TNI memegang teguh jati diri TNI sebagai tentara rakyat berasal dari rakyat. ⁠Tentara pejuang, berjuang menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Tentara nasional, bekerja untuk kepentingan nasional di atas kepentingan suku, golongan, agama, dan lain-lain. Tentara profesional, profesional melaksanakan tugasnya seperti yang diamanatkan pada UU TNI dan tidak berpolitik praktis," pungkasnya.

Mengutip BBC Indonesia, Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis data jumlah 'tentara bayaran asing' yang berperang untuk Ukraina sejak Februari 2022.

Dalam data tersebut, yang juga sempat dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta via akun X-nya, ada 10 warga negara Indonesia yang dinyatakan telah bergabung dengan militer Ukraina dan empat di antara mereka telah tewas 'dihabisi' Rusia.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) merespons klaim tersebut. Kemlu RI menyebut tidak pernah menerima informasi terkait hal tersebut.

"Kemlu serta KBRI Kyiv dan KBRI Moskow telah memonitor rilis Kementerian Pertahanan Rusia yang menyampaikan informasi adanya 10 WNI yg menjadi tentara bayaran di mana 4 di antaranya meninggal dunia. Hingga saat ini KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, kepada wartawan, Minggu (17/3).

Simak juga Video: Melihat Suasana Pemilu di Kota Ukraina yang Dikuasai Rusia

[Gambas:Video 20detik]



(lir/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads