Jakarta - Gizi buruk melanda sejumlah daerah. Guna menanggulanginya, Departeman Kesehatan (Depkes) akan turun tangan melakukan revitalisasi posyandu pada tahun 2007. Agar menarik, posyandu bakal dilengkapi permainan anak-anak.Hal ini disampaikan Dirjen Bina Gizi Masyarakat Depkes Ina Hernawati usai diskusi di Wisma Makara UI Depok, Jawa Barat, Rabu (27/12/2006).Menurut dia, revitalisasi posyandu berupa pelatihan petugas puskesmas, pembinaan kader, penyediaan sarana, penyediaan biaya operasional, dan pemberdayaan ekonomi kader.Revitalisasi itu dilakukan untuk penanggulangan secara dini kasus gizi buruk yang terjadi di Indonesia."Itu yang harus kita pantau sejak dini. Makanya dalam revitalisasi, kita adakan pembinaan anak usia dini, karena selama ini tingkat kesadaran masyarakat masih kurang ke posyandu. Jadi kita buat posyandu lebih menarik dari biasanya, seperti ada permainan untuk anak selama menunggu pemeriksaan," terangnya.Ketika ditanya mengenai seputar anggaran, Ina mengaku tidak tahu persis. "Saya lupa totalnya, dana tahun 2006 sekitar Rp 330 miliar untuk makanan pengganti ASI lokal," ujarnya.Lebih lanjut Ina mengatakan, diperlukan sinkronisasi Depkes dengan BKKBN, Diknas, dan Deptan dalam menyosialisasikan pemberian gizi seimbang."Contoh kasus di daerah Bogor, dari 48,5 persen ibu-ibu yang membawa bayinya ke posyandu untuk menimbang berat badan anaknya, 26 persen justru berat badan anaknya tidak naik. Setelah kita cek, itu disebabkan pola asuh makanan di rumah yang tidak sesuai dengan gizi yang seimbang, yang selama ini kita terapkan," bebernya.
(aan/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini