Banjir merendam lingkungan RT 11/RW 05, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim). Warga pun menyebut banjir di kawasan ini sudah menjadi agenda tahunan.
Salah seorang warga, Amelia (29) mengaku sudah merasakan banjir setiap tahunnya. Amel sendiri sudah tinggal di wilayah ini selama 10 tahun.
"Iya sudah rutin, sudah tiap tahun. Saya sudah lama (tinggal disini), kurang lebih 10 tahun," kata Amel kepada detikcom di lokasi, Sabtu (16/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amel menjelaskan sudah melakukan antisipasi datangnya banjir kali ini. Seluruh perabotan di dalam rumahnya sudah diamankan di lantai atas. Rumah Amel sendiri memiliki dua lantai.
"Aman sih sudah pada di taro atas, emang barang-barang udah di atas semua, di bawah nggak ada, karena sudah tahu dari aplikasi ketinggian air pintu Katulampa, kalau di sana sudah gede disini otomatis gede. Semalem aja sampai 200 cm lebih, kalau 300 cm sudah sampai atas banjirnya," jelas Amel.
![]() |
Dia menyebut setiap malam rutin mengecek aplikasi ketinggian air di pintu air Katulampa lewat handphone. Dia menjelaskan air baru akan tiba dan merendam lingkungannya dengan durasi waktu 8 hingga 9 jam dari Katulampa.
"8 jam-an, 8 jam sampai sini tuh air (dari Katulampa). Kadang dari malem selalu lihat HP tiap malem, biasanya tuh malamnya gede sampai sininya pagi," ujar Amel.
Mesti telah menjadi agenda tahunan, tetap saja kekhawatiran tetap menghantui Amelia lantaran banjir yang terkadang datang tiba-tiba. Namun meski sering mengalami banjir, dia sudah betah tinggal di lingkungannya.
"Was-was sih was-was, cuma kalau (tinggi air) 300 cm, itu kan bisa sampai (lantai) atas. Kalau 200 cm sih biasa aja. Iya ngungsi kalau sudah besar banjirnya, kasian anak-anak, kan biasanya di kelurahan atau sekolah di atas tuh," ungkap Amel.
"Ya pengen sih diperbaiki kalinya supaya saya nggak banjir lagi. Tapi sayanya jangan dipindahin, saya udah betah disini juga," imbuhnya.
(isa/isa)