.webp)
Warga permukiman bantaran Ciliwung, Cawang, Jakarta Timur, mengalami kebanjiran di awal masa Ramadan ini. Warga pun kesulitan menjalankan sahur hingga buka puasa.
Salah satunya Mutiarah (66), warga RT 15, RW 3, Cawang, Jakarta Timur ini harus mengungsi karena rumah kontrakannya banjir. Air yang terus masuk ke dalam rumah hingga mencapai jendela.
"Ya ngungsi itu. Di adik saya udah. Numpang. Udah tiga hari berturut-turut kan ini. Segini udah lumayan surut, makanya saya pagi ini baru berani ke sini lagi," ucap Mutiarah saat sedang membersihkan rumahnya pada Sabtu, (16/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku takut jika harus menempati rumah di saat banjir melanda. Sebab, seringkali banjir menyeret ular sampai ke permukiman.
"Apalagi dulu sempat ada ular waktu banjir. Ya sudah, saya semakin nggak berani dari situ kalau banjir nggak mau di rumah ini," katanya.
Selaras dengan Mutiarah, Dea (55) harus mengungsi ke rumah tetangganya karena kontrakan satu lantainya diterpa banjir. Ia bahkan harus membawa sekeluarganya untuk sekedar buka puasa ataupun sahur di warung terdekat.
"Saya keluar. Beli keluar. Nggak di rumah. Di depan kan ada warung, nah sekeluarga makan di warung itu tiap sahur sama bukanya," katanya.
Dea berharap adanya bantuan untuk korban banjir di sekitarnya.
"Ya beli jadinya, tapi mudah-mudahan ada bantuan. Apalagi ini bulan puasa kita susah buat sahur harus cari dulu, ini dulu, itu dulu," tutupnya.
Simak juga 'Cerita Warga Kampung Melayu Jalani Ramadan di Tengah Kondisi Banjir':
