Suasana santap sahur berbeda dirasakan oleh warga di sekitar pusat perkotaan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebab, banjir dengan ketinggian air 30 cm datang di tengah warga menyantap makanan.
Banjir dengan ketinggian air 30 cm itu terjadi pada Kamis (14/3/2024) dini hari. Pantauan detikJabar, genangan air masih terlihat di sejumlah titik sekitar pusat perkotaan Indramayu mulai dari sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, pasar dan perkantoran hingga permukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya di Blok Kampung Arab, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, beberapa warga tampak sibuk menguras air yang masuk kedalam rumah. Bahkan, sebagian warga lainnya hanya pasrah karena air masih menggenangi rumahnya.
"Hujan tuh sekitar jam 12-an (pukul 00.00) tuh terus makin besar campur angin sampai pagi. Mulai masuk rumah itu jam setengah 4 pagi. Subuh aja nggak bisa keluar," kata Karnoto (57) dilansir detikJabar.
Sambil menguras sisa air di lantai rumah, Karnoto menjelaskan banjir di blok Kampung Arab atau Centeng ini terjadi. Bahkan setiap tahun bisa mencapai tiga kali hal itu tergantung kondisi intensitas hujan dan air di sungai.
Hal senada juga dirasakan Eti Purwanti (42), ia mengaku sejak pukul 04.00 WIB pagi tadi, tidak bisa menikmati makan sahur seperti biasanya. Sebab, di saat bersamaan air mulai masuk ke rumahnya hingga ia pun harus bergegas mengevakuasi sejumlah barang.
"Pas sahur itu air masuk. Kalau sahur (makan) sih tetap sahur walaupun nggak sempat minum. Karena beresi barang-barang sih, baru nanti bawa anak-anak titip ke tetangga," kata Eti Purwanti ceritakan datangnya banjir.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)