Gagalnya para pesohor dalam meraup suara membuat mereka tidak lagi bisa duduk di Senayan. Krisdayanti misalnya. Ia sudah dipastikan gagal menjadi anggota legislatif setelah namanya hanya bertengger di posisi ketujuh di Dapil V Jawa Timur. Politisi PDIP itu hanya memperoleh 70.082 suara. Menurutnya, angka ini lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya.
"Kursi PDIP hanya 2 kursi sayang sekali jadi saya belum berhasil lolos kembali," ujar Krisdayanti.
Selain Krisdayanti, ada 5 publik figur lain yang gagal menduduki kursi DPR lewat Dapil jatim. Berdasarkan data rekapitulasi suara KPU yang telah usai pada Senin (11/3) lalu, tercatat Chef Arnold Purnomo dari Perindo, Andre Hehanusa dari PDIP, dan Krisna Mukti dari NasDem juga bernasib malang. Ketiganya gagal melenggang dari Dapil 1 Jatim yang dikenal sebagai Dapil neraka karena berisi para petahana serta banyak public figure lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Lenggang Viktor Bungtilu Laiskodat menuju Senayan semakin lapang. Sebabnya, Calon Legislatif Dapil II NTT Ngadu Bonu Wulla atau Ratu Wulla yang berangkat dari partai yang sama dengan Viktor tiba-tiba mengundurkan diri. Surat pengunduran diri politisi Partai Nasdem itu diterima oleh August Mellaz, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara nasional untuk Daerah Pemilihan II NTT pada Selasa (12/3) lalu.
Sebagaimana tertulis dalam detikNews, aturan KPU Nomor 15 tahun 2009 pasal 89 menyebut bahwa usul penggantian calon terpilih dilakukan oleh pimpinan partai politik. Dalam hal ini, jika keputusan parpol adalah mengganti caleg lainnya namun masih berada dalam satu partai dan dapil, hal itu masih dianggap sah. Hal ini juga tertuang dalam Undang-undang nomor 10 tahun 2008. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 218 tentang penggantian calon terpilih bisa dibatalkan dan diganti dengan calon dari daftar calon tetap Partai Politik Peserta Pemilu pada daerah pemilihan yang sama berdasarkan surat keputusan pimpinan partai politik yang bersangkutan.
Melansir dari detikNews edisi Rabu (13/3), rekapitulasi KPU NTT menunjukkan bahwa Ratu Wulla menang di dua kabupaten di NTT, yakni Sumba Barat dengan jumlah suara 8.931 dan Sumba Barat Daya. Dalam rekapitulasi tersebut terlihat bahwa Ratu Wulla meraup 76.331 suara atau selisih 10.972 suara dibandingkan perolehan Viktor Laiskodat yang hanya memperoleh 65.359 suara.
Jika merujuk pada Undang-undang tersebut, dapat disimpulkan bahwa perolehan suara yang diraup oleh Ratu Wella bisa beralih ke pihak Viktor Laiskodat sebagai Caleg dari Dapil dan parpol yang sama. Meski demikian, dari informasi terbaru yang diperoleh, KPU saat ini tengah mendalami dan mengkaji dinamika politik ini.
"Kami tidak dalam rangka merespon itu. Kita terima sebagaimana surat yang biasa diajukan ke KPU. Nanti akan ada mekanisme untuk mengkajinya, kalau kita fokusnya rekapitulasi itu saja," terang August Mellaz seperti tertulis dalam detikNews, Rabu (13/3).
Berbagai desas-desus muncul akibat peristiwa ini. Namun, isu yang paling santer terdengar adalah adanya motif transaksional yang dilakukan oleh internal partai. Sebagaimana tertulis dalam detikBali pada Selasa (12/3), mundurnya Ratu Wulla di masa rekapitulasi suara ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan politis yang lebih besar. Hal ini disampaikan oleh Pengamat politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona. Menurutnya, adalah hal yang mustahil bila seorang politikus rela kehilangan jabatan jika tidak ada sesuatu yang lebih menguntungkan.
"Jadi, apabila dibuat semacam hipotesis akademik tentang pengunduran diri Ratu Wulla ini, maka jawaban paling masuk akal adalah pasti ia rela kehilangan untuk mendapat sesuatu yang lebih besar dari itu," terang Mikhael dilansir dari detikBali, Selasa (12/3/2024).
Benarkah ada transaksi politik di balik mundurnya Caleg DPR terpilih yang suaranya mengalahkan Viktor Bungtilu Laiskodat? Hal apa saja yang mungkin terjadi usai permintaan mundur Ratu Wulla? Saksikan ulasan lengkapnya dalam Editorial Review detik Sore edisi Kamis 14 Maret 2024.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30 - 18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(vys/vys)