Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap konsep pariwisata dan ekonomi kreatif yang dikembangkan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sandiaga mengatakan pariwisata IKN akan mengarah kepada eco-tourism hingga sustainable tourism.
Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga dalam konferensi pers di Kementerian Komuninikasi dan Informatika (Kominfo) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2024). Sandiaga menjelaskan, dari pembangunan hotel misalnya, akan dibuat glamping ketimbang resort besar.
"Kajian sudah dilakukan, ternyata IKN ini parekrafnya mengarah ke sustainable tourism, sustainable seamless travel di mana pariwisata bukan model resort besar, tapi lebih ke arah eco-tourism, glamping dan kami melihat tren wisata dan ekonomi di IKN mengacu konsep quality and sustainability," kata Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menjelaskan IKN dirancang menjadi pusat kendali. Karena itu, Sandiaga memandang IKN perlu ditopang oleh destinasi wisata di sekitar Kalimantan.
Sejauh ini, beberapa desa wisata maupun objek wisata potensial yang berada di seputaran IKN perlu dikembangkan. Seperti misalnya Desa Wisata Mentawir, Desa Budaya Pampang, hingga Rumah Adat Lamin, Kebun Raya Balikpapan hingga Pantau Tanah Merah, hingga Bukit Bangkirai. Menurutnya, perlu dibangun aksesbilitas serta menyiapkan teknologi penunjang wisata.
"Beberapa tantangan yang dijadikan peluang, terutama mengenai atraksi harus ditambah jumlahnya, amenitas dari segi akomodasi harus ditingkatkan, sertifikasi CHSE dan kesiapan teknologinya. Aksesbilitas harus dibangun pariwisata dan ekonomi kreatif yang mumpuni, yang terpenting investasi di ESDM dan kelembagaan," terangnya.
Sementara dari segi pengembangan destinasi, pihaknya akan mengembangkan desa wisata, kawasan wisata kota dan sentra kreatif. Dari segi pemasaran, ia akan menyediakan paket wisata berkonsep interkoneksi, menghubungkan destinasi wisata satu dengan lainnya.
"Untuk pengembangan pemasaran, kita akan promosikan IKN di wisatawan nusantara karena banyak yang kepengen tahu, apa sih IKN itu. Kita nanti akan bantu penyusunan paket wisata termasuk paket desa Wisata Tapak Raja dan wisata berkonsep interconectivity menghubungkan Bali dengan Maratua. Tentunya daerah sangat eksotis untuk wisata bahari," imbuhnya.
"Ada 13 dari 82 desa wisata di Kaltim yang masuk ADWI. Saya tugaskan Pak Harianto untuk menambah karena Kaltim yang akan jadi ibukota harus lebih desa wisata dan ekonominya," ucapnya.
(taa/dwia)