.webp)
Sidang gugatan praperadilan yang diajukan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terkait belum ditahannya Firli Bahuri di kasus pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ditunda hingga Rabu minggu depan. Sidang ditunda karena satu pihak termohon tidak hadir.
"Kita tunda satu minggu sampai dengan hari Rabu tanggal 20 Maret," ujar hakim tunggal PN Jaksel Sri Rejeki Marsinta saat persidangan di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jaksel, Rabu (13/3/2024).
Sri mengatakan persidangan pada Rabu minggu depan dengan agenda pemanggilan termohon II. Sedangkan pihak yang sudah hadir hari ini, yaitu termohon I dan III dari Kejaksaan RI dan Polda Metro Jaya, tidak dilakukan pemanggilan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tunda persidangan Rabu, 20 Maret, pemanggilan termohon II. Kepada pihak yang sudah hadir tidak dipanggil lagi ya," kata dia.
Sebelumnya, MAKI melayangkan gugatan praperadilan terkait mantan Ketua KPK Firli Bahuri. MAKI meminta hakim memerintahkan Polda Metro Jaya menahan Firli.
Pejabat Humas PN Jaksel Djuyamto menerangkan, gugatan MAKI telah teregister dengan nomor perkara No.33/Pid.Pra/2024/PN.Jkt.Sel. Gugatan didaftarkan pada Jumat, 1 Maret 2024.
Penggugat ialah Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI); Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia; serta Lembaga Kerukunan Masyarakat Abdi Keadilan Indonesia (Kemaki). Sementara tergugatnya adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, dan Kajati DKI Narendra Jatna.
"(Nomor perkara) No.33/Pid.Pra/2024/PN.Jkt.Sel," kata Djuyamto kepada wartawan, dikutip Senin (4/3), di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).
(ial/yld)
