Gelombang Tinggi, Rute Penyeberangan Feri di NTT Ditutup Sementara

Gelombang Tinggi, Rute Penyeberangan Feri di NTT Ditutup Sementara

Antara - detikNews
Rabu, 13 Mar 2024 10:56 WIB
Sejumlah pemudik tujuan Ende, berjalan menuju kapal di pelabuhan penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu (5/4/2023). Para pemudik mengaku memilih mudik lebih awal untuk menghindari terjadinya penumpukan pemudik saat jelang hari raya Idul Fitri.  ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.
Foto: Ilustrasi penyeberangan di Bolok, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu (5/4/2023). (Kornelis Kaha)
Jakarta -

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang menutup sementara seluruh rute penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penutupan dilakukan karena cuaca buruk di laut yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Demi keselamatan, sementara waktu seluruh pelayaran di NTT ditutup, selain rute Kupang-Hansisi dan Hansisi-Kupang," kata General Manager PT ASDP Fery Cabang Kupang, Sugeng Purwono, dilansir Antara, Rabu (13/3/2024).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan cuaca buruk yang melanda NTT seperti angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah perairan laut di provinsi berbasis kepulauan itu. Dia mengatakan penutupan seluruh rute pelayaran di NTT itu berlaku sejak Senin (11/3) sampai Rabu (13/3) hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Penutupan sejumlah rute pelayaran di NTT dilakukan sesuai peringatan BMKG dan maklumat dari KSOP Kupang soal larangan berlayar akibat cuaca buruk. Sugeng mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem di wilayah NTT dan gelombang 4 meter di perairan NTT.

Dia juga menyebut penutupan sementara dapat diperpanjang. Pihaknya akan kembali membuka rute penyeberangan di NTT jika cuaca sudah membaik.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga.

Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.

Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu Bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetar.

Yandri menjelaskan ancaman gelombang tinggi ini disebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah NTT atau konvergensi dan pusaran angin masuk atau Sirkulasi Siklonik di sebelah Barat Daya wilayah NTT sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan, dan belokan angin.

Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

"Waspada adanya awan gelap atau cumulonimbus dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba," ucap dia.

Atas peringatan dini ini, Yandri mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau aktivitas menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG.

Simak juga 'Saat Diterjang Gelombang Tinggi, Dagangan di Pasar Oesapa Kupang Terendam':

[Gambas:Video 20detik]



(rdp/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads