Aksi Ipda Apriliando Bantu Yatim Piatu di Berau, Operasi Jantung-Bibir Sumbing

Kandidat Hoegeng Awards 2024

Aksi Ipda Apriliando Bantu Yatim Piatu di Berau, Operasi Jantung-Bibir Sumbing

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 13 Mar 2024 10:18 WIB
Ipda Apriliando saat bersama anak-anak yatim piatu di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Ipda Apriliando saat bersama anak-anak yatim piatu di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) (dok.istimewa).
Jakarta -

Kanit Paminal Sie Propam Polres Berau, Ipda Apriliando aktif membantu kebutuhan anak yatim piatu di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, dia sedang membantu seorang anak yatim piatu untuk operasi jantung.

Ipda Apriliando merupakan salah satu kandidat Hoegeng Corner 2023. Atas dedikasinya itu, dia diusulkan kembali oleh warga Berbau sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024.

Salah seorang warga yang membagikan kisah Iptu Apriliando atau Edo, adalah Mahfud Musleh, Wakil Pengasuh Yayasan Hubbul Yatama Walmasakin Mandiri. Mahfud menyebut Iptu Apriliando membantu pengobatan anak yatim piatu dari yayasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, saat rumah yatim piatu terkena wabah COVID-19, Iptu Apriliando membantu memfasilitasi tempat bagi anak-anak yatim piatu yang tak terkena COVID tahun 2022.

"Kebetulan pas COVID, kebetulan Pak Edo ini ngasih untuk anak-anak yang tak kena COVID ditaro di tempatnya di Maluang. Disuruh ditempati anak-anak putri," katanya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Iptu Apriliando melihat salah seorang anak berumur 10 tahun yang memiliki bibir sumbing. Dia pun berinisiatif untuk membantu operasi di salah satu rumah sakit di Samarinda.

"Pak Edo itu, karena rumahnya ditempati, sering berkunjung. Dia membawa beras segala macam, terus melihat anak itu kok sumbing, terus punya inisiatif untuk operasi," katanya.

Kini, Mahfud menyebut Iptu Apriliando sedang mengusahakan untuk operasi jantung salah satu anak yatim piatu di yayasan tersebut.

"Saya cerita-cerita tentang ada santri bernama Asnidar, anak ini kena jantung bocor. Anak ini menurut dokter harus dioperasi, sedangkan operasi ini butuh dana besar," katanya.

Sementara itu, Asnidar (20), mengatakan dia mengalami masalah jantung Defek Septum Atrium. Penyakit itu adalah kondisi jantung tak normal sejak lahir dan menyebabkan ada lubang di dinding antar ruang-ruang atas jantung.

Asnidar mengatakan dia bertemu dengan Iptu Aprilianto yang ingin membantunya untuk operasi di RS AW Sjahranie Samarinda.

"Pak Edo bilang saya akan bantu kamu, dan temanin saya operasi jantung nanti di Samarinda," katanya.

Sampai saat ini, Asnidar masih menunggu informasi dari Iptu Aprilianto untuk operasi. Dia bersyukur Iptu Aprilianto membantunya.

"Saya juga masih menunggu info dari Pak Edo. Pak Edo bilang, kalau sudah selesai administrasi dan ada info untuk berangkat, maka saya akan berangkat nanti bersama Pak Edo," katanya.

Ipda Apriliando saat bersama anak-anak yatim piatu di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).Ipda Apriliando saat bersama anak-anak yatim piatu di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Foto: dok.istimewa

Membantu Anak Yatim Piatu Sakit

Beberapa waktu lalu, detikcom sempat berbincang dengan Iptu Apriliando. Dia mengaku sering memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu dan terlantar di Berau.

"Dari dulu saya sering bantuin sedekah, santunan, cuma nggak sedetil ini. Baru benar-benar makin serius itu sebelum COVID," kata Ipda Apriliando kepada detikcom, Rabu (1/11/2023).

Kepedulian Apriliando tak lepas dari peristiwa di tahun 2018. Saat itu, salah satu anaknya mengalami sakit hingga koma. Anaknya juga dinyatakan menderita epilepsi.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':

[Gambas:Video 20detik]



Di saat bersamaan, Ipda Apriliando juga menderita penyakit yang sampai sekarang tak diketahui jenisnya. Karena penyakit itu, setengah tubuhnya menghitam seperti terbakar.

"Momen saat anak saya sakit sampai koma dua bulan, akhirnya harus operasi besar. Pada saat itu saya juga sakit. Anak saya anak spesial, anak saya dinyatakan epilepsi, sekarang saja sedang di rumah sakit karena anak saya opname," jelas dia.

"Kalau saya waktu itu tidak diketahui sakitnya, tapi kulit saya terbakar, setengah badan hitam seperti kebakar. Sampai saya cek ke Jakarta, ke 5 rumah sakit, tapi hasilnya nihil. Saat ini alhamdulillah memudar," sambung dia.

Sejak dia dan anaknya sakit, dia bertekad akan membantu warga yang sakit. Karena sebelumnya sudah dekat dengan panti asuhan, maka tekadnya pun difokuskan ke anak-anak panti asuhan yang sakit.

"Setelah sakit itu, tergeraklah saya. Karena sakit itu tidak enak ya, saya tau. Jadi dari yang tadinya hanya santunan, bantuan, setelah sakit saya lebih dalam lagi membantu anak-anak penghuni panti asuhan yang kondisinya sakit," jelas dia.

"Lalu misalnya ada anak yang tidak ada orang tua satupun, ya saya titipkan ke yayasan. Jadi saya tidak mendirikan yayasan, tapi saya membantu saja semua yayasan yang ada di Berau," imbuh dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads