Kisah Aipda Ely Bantu Istri Napi Narkoba dengan Pembinaan hingga Modal Usaha

Kandidat Hoegeng Awards 2024

Kisah Aipda Ely Bantu Istri Napi Narkoba dengan Pembinaan hingga Modal Usaha

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 12 Mar 2024 09:37 WIB
Penyidik pembantu Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Aipda Ely Yuniawati.
Aipda Ely Yuniawati, membantu istri dan keluarga napi narkoba untuk berniaga (dok. istimewa).
Jakarta -

Aipda Ely Yuniawati, Polisi Wanita (Polwan) yang tak hanya menjadi penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Surabaya, tapi juga membantu ekonomi para istri narapidana kasus narkoba. Dia memberi modal hingga membina istri napi untuk berdagang agar tak terjerat masalah ekonomi.

Aipda Ely diketahui merupakan salah satu kandidat Hoegeng Corner 2023. Atas dedikasinya itu, dia diusulkan kembali oleh warga Kota Surabaya sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024.

Salah satu yang membagikan kisah Aipda Ely adalah Erlin. Erlin adalah salah seorang istri dari Napi narkoba yang dibantu oleh Aipda Ely untuk berjualan beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ditolong sama Bu Ely, diberikan usaha beras itu. Supaya bisa bertahan hidup anak-anak sekolah," katanya saat dihubungi, Rabu (29/2/2024).

Awalnya, Erlin tak mengenal sosok Aipda Ely, sampai suaminya terkena kasus narkoba pada Februari 2023. Dia pun beberapa kali dipanggil penyidik, lalu bertemu dengan Aipda Ely dan ditawari usaha berjualan.

ADVERTISEMENT

"Saya ditawari untuk usaha, mau apa enggak diajarin bekerja, berusaha untuk menjual beras untuk bertahan hidup. Akhirnya saya mau," katanya.

Tak hanya membimbing, Aipda Ely pun memberikan modal usaha. Sehingga, Erlin mudah untuk menjalankan usaha tersebut sekitar April atau Mei 2023.

"Modal dari beliau, saya tak modal sama sekali. Saya di rumah, kirim-kirim (beras). Modal dari Bu Ely," katanya.

Erlin mengaku sangat terbantu dengan bantuan dari Aipda Ely. Sebelum berjualan beras, dia hanya berjualan kerupuk yang dirasa tak seberapa.

"Saya anak tiga, semua sekolah. Pertama kelas tiga SMA, yang nomor tiga kelas satu SD. Jadi bisa sedikit-sedikit untuk biaya sekolah," katanya.

Penyidik pembantu Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Aipda Ely Yuniawati.Penyidik pembantu Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Aipda Ely Yuniawati. Foto: dok. istimewa


Membantu Istri Napi Berniaga

Beberapa waktu lalu, Aipda Eli sempat berbincang dengan detikcom terkait pembinaan terhadap istri napi narkoba tersebut. Dia mengaku merasa iba dengan kondisi istri dari narapidana tersebut.

"Suami mereka rata-rata bandar kecil semua. Kehidupannya ya kalau kita lihat rumahnya nggak tega, nggak layak. Istri tidak pernah bekerja, latar belakang pendidikan juga SDM rendah, paling ya lulusan SD, bisa baca dan tulis. Dan anak-anak mereka banyak-banyak, ada yang 5, ada yang 4," kata Aipda Ely kepada detikcom, Senin (20/11/2023).

Menurut Aipda Ely mengatakan para istri dari napi itu kebingungan soal ekonomi usai suaminya ditangkap. Menurutnya, mereka bahkan tak tahu bagaimana cara menghidupi anak-anak mereka.

"Dari situ sebagian besar itu mereka tidak bekerja, yang bekerja suaminya. Lah sekarang suaminya dipenjara kasus narkoba, menghidupi keluarga dengan dagang narkoba. Istrinya bingung mau makan apa. Kemudian saya ajak ngomong, saya tawari mau dagang apa nggak. Awalnya mereka khawatir karena nggak pernah dagang," ucap Aipda Ely.

"Lalu saya kasih suruh datang ke rumah saya. Saya ajarin dari nol soal teorinya berdagang itu bagaimana. Awalnya 4 orang yang ikut, sekarang sudah 8 orang," imbuh dia.

Istri napi jualan tanpa modal. SImak

Simak juga Video: Polisi Buru Penyuplai Sabu ke Bos Narkoba Murtala

[Gambas:Video 20detik]




Istri Napi Jualan Tanpa Modal

Aipda Ely menyebut istri napi narkoba digandeng sebagai mitra jual atau reseller beras murah. Berasnya sendiri berasal dari tempat penggilingan padi milik orang tua Aipda Ely di Ngawi, Jawa Timur.

Selain memberi kesempatan istri napi bekerja, Aipda Ely juga menggandeng warga yang berstatus janda di lingkungan rumahnya, anggota polisi, bhayangkari serta pegawai negeri yang hendak pensiun.

"Kalau di total dengan anggota Polri, Bhayangkari, PNS yang sudah mau pensiun dan masyarakat ada 30 orang lebih reseller beras. Kalau pengguna narkoba relatif dia 99 persen akan melakukan kebohongan. Jadi saya merekrutnya istri-istri tahanan dan penyalahgunaan," jelas Aipda Ely.

Tak hanya istri, ayah dari napi narkoba pun diajak menjadi reseller beras murahnya. Khusus keluarga para napi, ujar Aipda Ely, diberikan berjualan beras tanpa modal.

"Ada juga bapaknya napi, anaknya saya tahan. Bapaknya kan hanya ojol, dia merasa tidak mampu untuk menghidupi keluarga karena anaknya ditahan. Dia stres, akhirnya saya panggil, dia datang ke rumah, lalu saya ajak, 'Yuk kalau mau cari tambahan rezeki', dia mau saya ajari berdagang beras," terang Aipda Ely.

"Saya ajari teorinya berdagang beras, sembako seperti ini, lalu nanti untungnya begini. Khusus untuk mereka mengambil beras di saya tanpa modal sama sekali," lanjut Aipda Ely.

Ibu tiga anak itu mengaku memiliki kedekatan emosional dengan keluarga dan istri napi. Kedekatan itu menjadi modal cukup baginya untuk mempercayai para istri napi tersebut.

"Kalau mereka-mereka ada bingung sama pertanyaan pembeli tentang beras, atau menjelaskan jenis beras yang dijual, saya persilakan telepon saya saja. Saya juga nggak apa-apa kalau mereka bayar mundur," ujar dia.

"Asas kepercayaan, alhamdulillah mereka tidak ada yang berbohong maupun menipu saya. Niat saya ibadah saja. Misalnya pertama ambil 100 kg itu 4 kemasan masing-masing 25 kg, nanti dia ke sini lagi bayar. Awalnya 4 istri napi yang ikut saya sekarang 8," imbuh Aipda Ely.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads