Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Empat orang yang masih bertali keluarga diduga bunuh diri lompat dari salah satu apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Polisi mendalami sejumlah hal untuk mengetahui di balik dugaan bunuh diri empat orang tersebut.
Keempat korban tersebut yakni seorang laki-laki inisial EA (51), wanita inisial AIL, laki-laki inisial JW (13), dan wanita inisial JL (16). Keempatnya ditemukan tewas di depan lobby apartemen, pada pukul 16.15 WIB, Sabtu (9/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar (korban tewas satu keluarga)," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (9/3).
Seorang saksi yang merupakan sekuriti sedang berjaga di depan lobby mendengar suara benturan yang keras, ketika menoleh ternyata terdapat jenazah. Sekuriti tersebut menemukan para korban dalam posisi terlentang.
"(Korban) sudah tergeletak di pelataran parkir dalam posisi terlentang, selanjutnya anggota sekuriti melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan," ujarnya.
Diduga Bunuh Diri
Empat jenazah tewas tersebut diketahui lompat dari lantai 22 apartemen. Polisi menyebut keempat korban tersebut diduga bunuh diri.
"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," kata Kombes Gidion.
Empat jenazah itu dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et refertum (VER). Polisi mendalami kasus bunuh diri tersebut melalui keterangan saksi di lokasi kejadian.
"Empat jenazah tersebut dibawa oleh 3 unit mobil ambulans ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et refertum, dan saksi diamankan oleh piket reskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ucapnya.
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ayu Savitri, Ilmuwan Keong Darat
Dalami Isi Ponsel Korban
Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan tak ada saksi di rooftop apartemen saat peristiwa tersebut. Agus mengatakan pihaknya mengamankan CCTV di lokasi.
"Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," ujar Agus kepada wartawan, Minggu (10/3).
Polisi juga mengatakan para korban datang dan naik lift bersamaan. Salah satu korban sempat menciumi korban lainnya. Termasuk ada yang mengumpulkan ponsel para korban dalam satu tas.
Polisi mengatakan saat ini tengah mencari petunjuk dari ponsel korban. Tim laboratorium forensik (labfor) tengah mendalami ponsel korban.
"Ponsel rusak. (Ponsel korban) sedang dalam proses di labfor," ujarnya.
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ayu Savitri, Ilmuwan Keong Darat