Anies: Lawan Arus Harus Bangkit, Masalah Saat Ini Beda dari 25 Tahun Lalu

Anies: Lawan Arus Harus Bangkit, Masalah Saat Ini Beda dari 25 Tahun Lalu

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Sabtu, 09 Mar 2024 15:46 WIB
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memberikan pernyataan terkaitΒ quick countΒ Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Pasangan AMIN tetap menunggu hasil resmi KPU.
Anies Baswedan (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bicara mengenai pentingnya terobosan untuk menyelamatkan demokrasi dan melawan ketidakadilan dalam Pemilu 2024. Anies mengatakan masalah yang dihadapi hari ini berbeda dengan 25 tahun lalu.

"Ini adalah perjuangan besar yang mudah-mudahan terasa ringan. Saya juga sampaikan kepada semua beberapa pengalaman yang mungkin bisa menjadi perhatian. Kalau kita ingin melakukan terobosan dalam menghadapi tantangan sekarang, rasanya harus mencari cara baru yang berbeda yang pernah dikerjakan dulu-dulu," kata Anies ketika hadir secara virtual dalam diskusi 'Demos Festival bertajuk Omon-Omon soal Oposisi' di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

"Problem yang kita hadapi hari ini berbeda dengan yang kita hadapi 25 tahun yang lalu, problem yang berbeda di era pra-Orde Baru," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan setiap masalah harus diselesaikan dengan bertukar pikiran dan interaksi dengan pihak yang menginginkan adanya perubahan. Sebab, menurutnya, inspirasi itu datang ketika adanya interaksi dengan orang lain.

"Karena itu, saya melihat tidak bisa dilawan dengan cara yang sama, harus ada terobosan, harus ada cara baru, yang ini memerlukan diskusi, memerlukan tukar pikiran, memerlukan perdebatan. Inspirasi tidak datang dari meditasi, inspirasi datang dari interaksi, dan berinteraksi orang-orang yang memilih untuk perubahan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia pun menitip pesan agar demokrasi harus diselamatkan terus digaungkan. Anies berpesan agar para relawan melawan arus dengan gembira. "Pesan selamatkan demokrasi harus digaungkan, pesan untuk gembira melawan arus harus dibangkitkan," ucapnya.

"Mudah-mudahan makin banyak yang menyadari dan makin banyak yang menjadi bagian dari gerakan dan nantinya akan mencapai keberhasilan yang kita bisa syukuri bersama-sama," imbuhnya.

Menurutnya, sejarah akan mencatat gerakan penyelamatan demokrasi. Sebab, gerakan ini bukan bagian dari warga apatis terhadap praktik yang tak wajar dalam gelaran Pemilu 2024.

"Kita semua yang hadir di sini boleh berbangga, kita bukan bagian yang diam dan tidak pernah mendiamkan. Ini catatan yang harus diingat oleh semuanya," katanya.

(bel/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads