Kemensos Entaskan 7.221 Keluarga dari Golongan Penerima Bansos

Kemensos Entaskan 7.221 Keluarga dari Golongan Penerima Bansos

Kurniawan Fadilah - detikNews
Jumat, 08 Mar 2024 18:24 WIB
Mensos Tri Rismaharini saat menyerahkan bantuan kapal ke nelayan di Babel (Tiara Aliya/detikcom)
Foto ilustrasi: Mensos Tri Rismaharini saat menyerahkan bantuan kapal ke nelayan di Babel (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menggraduasi sebanyak 7.221 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk keluar dari penerima bantuan sosial (bansos) melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Jumlah ini diperoleh dalam jangka waktu dua bulan sejak Januari hingga Februari 2024.

"Pada hari ini kita menggraduasi, jadi mereka keluar dari penerima bansos sejumlah 3.449 KPM, nah ini bulan Februari. Bulan Januari kemarin 3.772, totalnya 7.221 Januari dan Februari, jadi itu yang kita graduasi. Jadi 3.349 dan 3.772, jadi totalnya 7.221, tahun ini. Tahun kemarin kan 10.073," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam acara Graduasi Pahlawan Ekonomi Nusantara di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

Risma menyebut jumlah para keluarga yang sudah mentas dari golongan penerima bansos ini masih akan terus diupayakan untuk ditambah. Sebab, kata dia, target yang dipatok Kemensos mencapai 10 ribu KPM yang dapat di graduasi setiap bulannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tahun ini dua bulan kita bisa graduasi, ini karena targetnya besar, ini besar makanya kita kejar terus ini. Seharusnya sebulan rata-rata 10 ribu target kita," ungkap Risma.

Risma menjelaskan pihaknya terus berupaya untuk bisa mencapai target dari program PENA ini. Dia menyebut yang menjadi sasaran saat ini salah satunya yakni keluarga muda.

ADVERTISEMENT

"Makanya ini kita lagi cari macam-macam caranya, caranya sekarang kita cari keluarga yang masih muda karena kami punya data lengkap. Misalnya 'Risma punya anak berapa' nah itu yg saya ambil anak muda yang usianya di atas 20 tahun hingga 30 tahun, kita ambil nanti kita akan bantu usaha itu. Secara teori kalau dia anak muda dia akan lebih mudah utk bergerak," papar Risma.

Dia jug menjelaskan graduasi atau kelulusan ini ditetapkan apabila KPM yang bersangkutan sudah memiliki pendapatan di atas upah minimum daerahnya. Dia menyebut KPM yang sudah lulus kini memiliki beragam jenis usaha, paling banyak sebagai pengusaha kuliner.

"Kita pasti kita keluarkan setelah (pendapatan) mereka lebih dari UMK, kalo masih dibawah UMK kita nggak keluarkan mereka jadi penerima bansos. Jadi yang kita keluarkan ini pendapat nya sudah di atas UMK," sebut Risma.

"Macem-macem, kuliner paling banyak, 40 persen kuliner, ada yang warung, ada yang jasa, terus ada peternakan, macem-macem," sambungnya.

Dia mengatakan meski telah graduasi, KPM tetap mendapatkan pendampingan dan pemantauan secara rutin.

"Jadi terus kita pantau, ada pendamping di lapangan yg mantau selain pendamping tadi PKH (Program Keluarga Harapan), TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan pendamping Rehsos (Rehabilitasi Sosial), itu mereka dampingi terus kami juga pantau rutin," pungkasnya.

Keterangan: Berita ini mengalami penyuntingan ulang pukul 19.35 WIB. Ada koreksi jumlah 7.721 keluarga penerima manfaat kami ubah menjadi 7.221 keluarga penerima manfaat yang keluar dari golongan penerima bansos.

Simak juga 'Saat Koalisi Masyarakat Sipil Somasi Jokowi Buntut Politik Cawe-cawe':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads