Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dibikin kaget setelah melihat foto dirinya terpampang di baliho mengenakan seragam 'bintang 4' Kementerian ATR/BPN. Padahal AHY belum menerima seragam tersebut.
Hal itu disampaikan AHY saat Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024). Mengawali rapat itu, AHY mengungkit pesan Menteri ATR/BPN sebelumnya, Hadi Tjahjanto, saat serah terima jabatan.
AHY diberi tahu soal seragam pejabat hingga pegawai Kementerian ATR/BPN. Seragam itu, kata AHY, untuk menumbuhkan kedisiplinan dan kebanggaan terhadap institusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY kemudian mengatakan bahwa yang terpampang di baliho adalah foto dirinya berseragam Kementerian ATR/BPN di Manado, Sulawesi Utara. Padahal, kata AHY, saat kunjungan ke Manado dia belum punya seragam tersebut.
"Ini baru saja selesai kemarin, baru selesai kemarin, tapi di Manado ketika itu di depan kantor pertanahan, Kantah sudah ada baliho saya pakai baret, pakai tongkat komando, bintangnya pun 4, di situ gitu ya. Ada di sini Kantah Manado? Jadi kreatif inovatif," kata AHY.
Sejak kapan seragam 'bintang 4' Kementerian ATR/BPN? Usut punya usut, seragam para pejabat dan pegawai Kementerian ATR/BPN ini diluncurkan sejak 2022.
Dikutip situs resmi Kementerian ATR/BPN, seragam baru jajaran Kementerian ATR/BPN itu diperkenalkan saat Rakernas pada 26-29 Juli 2022. Seragam baru itu dilengkapi baret, perubahan tanda pangkat, dan pemberian tongkat komando.
Untuk tongkat komando hanya dipakai oleh kepala kantor wilayah dan kepala kantor pertanahan. Dalam lingkungan sipil, tongkat komando memiliki makna yang sama dengan tongkat jabatan sebagai simbol yang melambangkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab. Terlebih, Kementerian ATR/BPN merupakan instansi vertikal.
"Di pusat nggak ada pakai tongkat. Kecuali menteri saja. (Dirjen) nggak. Wamen juga nggak. Saya berikan aura sedikit saja," sebut Hadi, saat masih menjabat Menteri ATR/BPN.
Alasan Dibuat Seragam Baru di Kementerian ATR/BPN
Seragam baru ini sekilas mirip dengan seragam yang digunakan militer. Apalagi Hadi Tjahjanto merupakan mantan Panglima TNI.
Dalam wawancara khusus Blak-blakan detikcom, Hadi sempat ditanya apakah seragam baru ini merupakan wujud nostalgia dirinya sebagai Panglima TNI. Hadi langsung membantah.
"Oh nggak. Itu kan hanya untuk berikan kepercayaan, kemudian ada kesetaraan di Forkopimda. Karena kan mereka ketemu dengan Dandim, ketemu Kapolres, ketemu Kajati, ketemu Kajari. Kajari-kajari itu kan pakai tongkat. Ketemu dengan Basarnas, ketemu dengan BNN. Jadi dia setara," papar Hadi saat melakukan wawancara khusus dengan tim Blak-blakan detikcom di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Paling nggak kalau lagi upacara atau pertemuan koordinasi sama-sama pakai tongkat. Confident," katanya.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan emblem pangkat di seragam sudah ada sejak lama. Namun, Hadi melakukan perubahan dari segi warna.
"Dulu warnanya kuning sama dengan baju. Nggak kelihatan. Sekarang dasarnya saya ganti, warna biru dengan seragam warna kuning jadi kelihatan," kata Hadi.
Adapun, soal topi baru pada seragam ATR/BPN juga diganti menjadi baret hitam. Dulu, para jajaran mengenakan topi mutz.
"Dulu pakai mutz. Warnanya sama dengan baju, sekarang saya kasih baret hitam, sehingga kontras," sebutnya.
Simak juga 'AHY Ungkap Kebanjiran Curhat Warga di Medsos soal Mafia Tanah':