Komnas Perempuan Catat 401.975 Kasus Kekerasan Sepanjang 2023

Komnas Perempuan Catat 401.975 Kasus Kekerasan Sepanjang 2023

Tina Susilawati - detikNews
Kamis, 07 Mar 2024 12:42 WIB
Komnas Perempuan. (Tina/detikcom)
Komnas Perempuan (Tina/detikcom)
Jakarta -

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) merilis catatan tahunan (catahu) 2023. Komnas Perempuan mencatat ada 401.975 kasus kekerasan sepanjang 2023.

"Secara umum, data kekerasan terhadap perempuan dari Komnas Perempuan, lembaga layanan dan Badan Peradilan Agama (Badilag) mengalami penurunan (55.920 kasus atau sekitar 12%) dibandingkan tahun 2022, yaitu menjadi 401.975 dari 457.895," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani di gedung Danareksa, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Andy juga mengatakan adanya penurunan jumlah pengaduan kasus dibanding 2022. Pada 2023, aduan yang diterima Komnas Perempuan sebanyak 399 ribu, sementara pada 2022 sebanyak 289 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komnas Perempuan juga mencatat ada peningkatan tipis jumlah pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan ke Komnas Perempuan sepanjang 2023. Total pengaduan mencapai 4.374 kasus, meningkat 3 kasus dibanding tahun sebelumnya 4.371 kasus.

Kemudian, Komnas Perempuan mencatat 3.303 kasus kekerasan berbasis gender di tahun 2023. Lembaga layanan melaporkan 6.305 kasus, dan Badilag mencatat jumlah yang jauh lebih tinggi, yaitu 279.503 kasus.

ADVERTISEMENT

Kekerasan di ranah personal menjadi laporan tertinggi yang diterima Komnas Perempuan. Dalam laporan tersebut, kekerasan diklasifikasikan dalam tiga kategori, yakni personal, publik, dan negara.

Berdasarkan data yang dilihat, kasus di ranah personal yang diadukan ke Komnas Perempuan berjumlah 1.944 kasus. Turun dibandingkan pada 2022 yang mencapai 2.098 kasus.

Sementara itu, kasus kekerasan di ranah publik dan negara meningkat tajam. Pada ranah publik, jumlah kasus meningkat 44% menjadi 4.182 kasus dan ranah negara meningkat 176% menjadi 188 kasus.

"Hal yang sama kita lihat dalam peningkatan laporan kasus di ranah negara. Kalau tahun sebelumnya itu bahkan tidak ada kasus di ranah negara yang dilaporkan melalui data lembaga-lembaga layanan, tahun ini meningkatnya dengan luar biasa," ucap Andy.

Berdasarkan bentuk kekerasan, aduan pada lembaga layanan didominasi kekerasan seksual sebesar 2.363 atau 34,80%, diikuti dengan kekerasan psikis sebanyak 1.930 atau 28,50%, kekerasan fisik sebesar 1.840 atau 27,20%, dan kekerasan ekonomi sebesar 640 kasus atau 9,50%.

Sementara itu, data Komnas Perempuan menunjukkan kekerasan psikis mendominasi dengan jumlah sebesar 3.498 atau 41,55%, diikuti dengan kekerasan fisik sebesar 2.081 atau 24,71%, kekerasan seksual sebesar 2.078 atau 24,69%, dan kekerasan ekonomi sebesar 762 atau 9,05%.

Andy juga menyebutkan ada pola-pola tertentu yang mengidentifikasi adanya kebutuhan percepatan infrastruktur penyikapan dalam mengantisipasi perkembangan kasus-kasus terhadap perempuan yang makin kompleks.

"Setelah mengenali pola-pola tadi, kami kemudian mengidentifikasi bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk percepatan infrastruktur penyikapan dalam mengantisipasi perkembangan-perkembangan kasus kekerasan terhadap perempuan yang semakin kompleks itu," ucapnya.

"Penyikapan yang kami maksud adalah sebuah spektrum dari alas pencegahannya, perlindungannya, penegakan, dan juga pemulihan bagi korban, termasuk rehabilitasi bagi pelaku agar kejadian serupa tidak terulang," tutupnya.

Untuk diketahui, catatan tahunan (catahu) Komnas Perempuan diluncurkan setiap tahun untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret. Catahu telah diluncurkan sejak 2001.

Simak juga 'Saat Anies Sebut Kasus Kekerasan Perempuan Capai 3,2 Juta dalam 8 Tahun Terakhir':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads