Ukiran berlafaz Allah yang terbuat dari emas 2,6 kilogram di kubah Masjid Al-Huda di Kabupaten Buru, Maluku, dicuri. Emas murni itu merupakan sumbangan dari jerih payah penambang dan warga desa setempat.
"Jadi warga dan penambang menyisakan rezeki berupa bijih emas dari hasil menambang di Gunung Botak. Total sumbangan terkumpul saat itu 2,6 kilogram emas murni setara Rp 3 miliar," kata Raja Negeri Petuanan atau Desa Kaiely, Fandi Ashari Wael, dilansir detikSulsel, Rabu (6/3/2024).
Fandi menjelaskan, pada 2014, muncul inisiatif membuat kepala kubah masjid berhias emas itu. Saat itu, Gunung Botak yang masuk petuanan Desa Kaiely, Kecamatan Teluk Kaiely, bermunculan emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Desa Kaiely sebelumnya, M Fuad Wael, ayah Fandi, kemudian berinisiatif membuat hiasan kepala kubah masjid dari emas Gunung Botak. Hiasan itu juga untuk dijadikan ikon desa.
"Raja (M Fuad Wael) mengumpulkan perangkat desa dan warga untuk membicarakan hal tersebut. Dalam rapat terbuka ini, semua warga menyetujui inisiatif tersebut," ungkapnya.
Fandi mengatakan perangkat desa yang ditugaskan kemudian mengumpulkan bijih emas yang disumbangkan secara sukarela oleh penambang dan warga desa. Setahun berselang, pada 2015, emas yang dikumpulkan mencapai 2,6 kilogram.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Saat Maling Dengan Santai Curi Lampu Taman di Kelapa Gading Siang-siang':