Belakangan, pengguna KRL rute green line beberapa kali dibuat gigit jari karena gangguan. KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung itu kerap disebut green line karena warnanya pada peta perjalanan berwarna hijau pupus. Kapan saja insiden gangguan itu terjadi?
Dirangkum detikcom, Selasa (5/3/2024), insiden ini tercatat pada 30 Januari 2024. Saat itu, KRL tertahan berjam-jam lantaran ada kawat spring bed pada roda. Gangguan ini berimbas pada jadwal KRL lainnya.
KRL jalur ini juga sempat mengalami gangguan karena insiden tabrakan KRL dengan mobil di Stasiun Tigaraksa. Gangguan kembali terjadi karena insiden anjlok. Terkini, gangguan terjadi karena masalah pada rel kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini insiden-insiden di jalur green line yang bikin para pengguna KRL gigit jari:
1. 30 Januari: Tersangkut Kawat Spring Bed
KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung tertahan di Stasiun Pondok Ranji. Saat itu, KAI Commuter menyampaikan KRL tersebut tertahan imbas dari benda asing berupa kawat spring bed.
"KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line No 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa (30/1), pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji imbas benda asing berupa kawat spring bed," kata Manajer Humas KCI, Leza Arlan, dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024).
Gangguan ini terjadi selama lebih dari satu jam. Selain itu, insiden ini terjadi saat momen jam pulang kantor. Imbasnya, terjadi penumpukan penumpang di beberapa stasiun karena ada penyesuaian jadwal.
2. 8 Februari: Mobil vs KRL
Insiden selanjutnya adalah tabrakan antara mobil dan KRL di jalur Tanah Abang-Rangkasbitung. Peristiwa tabrakan terjadi pada Kamis (8/2/2024). Berdasarkan keterangan dari akun X resmi KRL, @CommuterLine, kendaraan mobil tertabrak di antara Stasiun Daru-Tigaraksa.
"#InfoLintas KA 1694 (Tanah Abang - Rangkasbitung) tertemper kendaraan mobil di antara Stasiun Daru - Tigaraksa," kata @CommuterLine.
Imbasnya, perjalanan KRL sempat mengalami gangguan akibat insiden ini.
Simak juga Video 'Penampakan Kawat Spring Bed yang Bikin KRL Tertahan di Stasiun Pondok Ranji':
Bagaimana insiden lainnya? Baca halaman selanjutnya.
3. 19 Februari: KRL Anjlok
Gangguan pun kembali terjadi pada 19 Februari. KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang mengalami gangguan di antara Stasiun Parung Panjang-Cisauk. Ternyata gangguan itu disebabkan kereta anjlok.
"KA Commuterline No.1991 yang mengalami anjlokan tersebut berhasil dievakuasi pada pukul 09.24 WIB untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan sarana lebih lanjut," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).
Anne menjelaskan, sebelum mengevakuasi KRL yang anjlok, KAI Commuter terlebih dahulu mengevakuasi penumpang ke rangkaian KRL lainnya menuju Stasiun Tanah Abang.
4. 1 Maret: Pohon Tumbang
Perjalanan KRL jalur green line kembali mengalami gangguan. Kali ini akibat adanya pohon tumbang di antara Stasiun Pondokranji-Kebayoran. Imbasnya, KRL di Stasiun Sudimara tertahan.
"Adanya Pohon Tumbang di antara Stasiun Pondokranji-Kebayoran, saat ini dalam proses evakuasi. Perjalanan KA belum dapat dilalui," demikian dikutip dari Twitter KAI Commuter @CommuterLine, Jumat (1/3/2024).
KAI Commuter meminta maaf atas adanya gangguan tersebut. KAI Commuter menyebut saat ini sedang proses evakuasi.
5. 5 Maret: Gangguan Rel
Gangguan termutakhir, perjalanan KRL jalur Tanah Abang-Rangkasbitung terganggu akibat masalah pada rel. Masalah ini terjadi pada rel di antara Stasiun Sudimara-Kebayoran.
"Terdapat perbaikan rel di antara Stasiun Sudimara-Kebayoran," tulis @CommuterLine, Selasa (5/3/2024).
Namun, kini perbaikan telah selesai dan jalur bisa dilalui kembali. Kecepatan KRL masih terbatas.
"Perbaikan rel di antara Stasiun Sudimara-Kebayoran selesai penanganan petugas," tulisnya.
Saat ini, petugas melakukan penguraian kepadatan. Oleh karena itu, pelayanan KRL masih dalam kecepatan terbatas.
"Perjalanan KA saat ini dalam penguraian kepadatan dan dilayani dengan kecepatan terbatas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," jelasnya.