Komisi B DPRD DKI Jakarta memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta serta sejumlah BUMD terkait kenaikan harga bahan pangan. Pemanggilan dilakukan karena banyaknya keluhan terkait harga bahan pangan.
"Besok, kami akan panggil pihak terkait seperti Dinas KPKP, Perumda Pasar Jaya, Food Station, Perumda Dharma Jaya soal harga pangan yang banyak dikeluhkan masyarakat," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).
Rapat akan digelar di ruang rapat Komisi B DPRD DKI pukul 09.00 WIB besok. Dia mengatakan pihaknya juga akan bertanya perihal kesiapan ketahanan pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membahas persiapan ketahanan pangan menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah," ujarnya.
Sebelumnya, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, mulai turun setelah sempat melonjak. Termurah, harga beras kini Rp 14.200, setelah sebelumnya Rp 14.400 per kg.
Salah satu pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Siti (28), mengatakan, sejak harga beras mulai turun pada Rabu (28/2), ia menjual 6 jenis beras.
"Per kg Rp 14 ribu jenis beras merek Balon," kata Siti.
Siti menjual beras setiap 50 kg dengan harga Rp 710 ribu untuk beras merek Balon. Sedangkan beras termahal yang dijual Siti seharga Rp 15.800 per kg.
"Paling mahal Rp 790 ribu (per 50 kg) dari HNM, Ramos Solo. Ini Rp 15.800 per kg," imbuhnya.
Namun, Siti mengatakan harga beras mengalami perubahan setiap hari. Terutama, katanya, beras jenis Ramos Solo yang harganya berubah-ubah sampai tiga kali.
Penjual beras lainnya, Asep, mengatakan jenis beras premium yang dijual belum mengalami penurunan. Hal itu lantaran waktu panen yang belum datang.
Asep mengatakan harga per kilogram beras premium berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu. Dia mengatakan kemungkinan harga bisa berubah karena para petani mulai masuk musim panen.
Simak Video 'Inflasi Pangan Melampaui Kenaikan UMR Pekerja':