Dishub Lebak Anggarkan Rp 444 Juta untuk 94 Lampu Jalan LED

Dishub Lebak Anggarkan Rp 444 Juta untuk 94 Lampu Jalan LED

Fathul Rizkoh - detikNews
Selasa, 05 Mar 2024 16:16 WIB
Sejumlah petugas tengah mengganti lampu penerangan jalan di Jalan Cut Mutia, Bekasi, Kamis (22/8/2019). Lampu jalan tersebut diganti dengan LED.
Ilustrasi (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Lebak -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Banten, menganggarkan pembelian 94 unit baru penerangan jalan umum (PJU). Total anggarannya Rp 444 juta.

Berdasarkan rencana pengadaan yang dilihat di laman sirup.lkpp.go.id, Selasa (5/3/2024), pengadaan untuk PJU baru ini menggunakan jenis lampu smart LED 120 watt. Jumlah yang akan dibeli sebanyak 94 unit dengan total pagu Rp 444.286.300 dari anggaran 2024.

Kepala Dishub Lebak Rully Edward membenarkan rencana pengadaan ini. Ia menyebut banyak PJU di Lebak yang kondisinya sudah rusak dan harus diganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul, kita menganggarkan itu, karena banyak PJU kita yang rusak, mati lampunya," kata Rully kepada wartawan.

Rully belum bisa memerinci jumlah PJU rusak di Lebak karena masih didata. Namun beberapa PJU rusak itu ada di Kecamatan Cibadak.

ADVERTISEMENT

Rully juga menjelaskan alasannya mengganti lampu PJU menggunakan LED. Selain terang, ia menyebut penggunaan LED bisa menekan tagihan listrik sampai 75 persen.

"Kita mau ganti semua PJU jadi LED biar terang dan untuk menekan tagihan listriknya. Tahun 2023 kita anggarkan 106 unit, tahun ini cuma bisa 94 unit," tuturnya.

Tagihan PJU Rp 11 Miliar se-Tahun

Tagihan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Lebak, Banten, mencapai Rp 11 Miliar dalam satu tahun. Rully menyebut banyak PJU rusak yang tetap ditagih.

"Kurang lebih Rp 980 juta per bulan atau Rp 11 Miliar setahun, kami bayar tagihan listrik PJU di 3.000 titik," kata Rully.

Rully menjelaskan, tagihan PJU itu masih menggunakan sistem pembayaran flat. Bahkan, beberapa PJU rusak masih masuk daftar tagihan yang harus dibayar. Namun, ia menolak membayar tagihan di titik PJU rusak.

"Ternyata banyak PJU kita yang mati atau rusak tapi masih ditagih, nggak mau saya, makanya tahun lalu kita nggak mau bayar Rp 50 juta dari PJU di Cibadak yang mati," tuturnya.

"Selama ini kita masih pakai lampu konvensional, sebulan itu harus bayar Rp 980 juta untuk 3.000 titik. Sementara di Kabupaten Serang untuk 13 ribu titik mereka cuma bayar Rp 700 juta sebulan, kan jauh banget, makanya kita mau ganti," jelasnya.

Rully enggan menggunakan panel surya untuk di PJU. Menurutnya, banyak kasus pencurian baterai yang bisa merugikan pemerintah daerah.

"Lalu kenapa nggak pakai panel surya? Karena suka dimaling baterainya. Makanya kita tetap pakai listrik pakai kWh biar jelas pembayarannya," pungkasnya.

Untuk diketahui, kondisi PJU mati bisa ditemui di beberapa ruas jalan milik Kabupaten Lebak. Beberapa PJU mati terpantau ada di Jl Bidin Surya Gunawan dan di Jl Siliwangi, Rangkasbitung.

Lihat juga Video 'Worth to Know : Kenapa Sih Lampu Baca Biasanya Berwarna Kuning?':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads