Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya diraih Kabupaten Klaten secara dua tahun berturut-turut di masa jabatan Sri Mulyani.
Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Klaten atas kerja sama dan komitmennya dalam pengendalian, pemanfaatan dan pengelolaan sampah.
"Tentunya ini sesuatu yang tidak mudah untuk mendapatkan Adipura ini, tapi selama dua tahun berturut-turut, pemerintah Kabupaten Klaten dipercaya dan mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ini hadiah untuk masyarakat Kabupaten Klaten," ujar Sri dalam wawancaranya kepada media pada Selasa (5/3/2024).
Sri menjelaskan bahwa kunci keberhasilan Kabupaten Klaten dalam meraih Adipura adalah gotong royong dan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, relawan peduli sampah dan lingkungan, hingga masyarakat luas.
Terkati pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) akan dipersiapkan dalam skala besar dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran yang cukup besar.
"Yang kita perkuat adalah di TPA-nya, di TPA ini ada satu sentra di wilayah kecamatan dan kami berencana akan membuka TPA yang lainnya agar tidak terlalu jauh jaraknya sehingga butuh biaya yang cukup besar dengan alat-alat yang cukup canggih. Sehingga asas manfaat dari sampah ini bisa dimanfaatkan kembali atau bisa didaur ulang kembali. Jadi, butuh SDM dan anggaran yang cukup besar untuk mewujudkan Klaten Bersinar," tegasnya.
Sri mengatakan dengan peduli terhadap lingkungan sekitar masyarakat dapat memiliki kehidupan yang lebih bersih dan sehat. (prf/ega)