Kandidat Hoegeng Awards 2024

Perjuangan Iptu Made Ambo Lestarikan Budaya Menokok Sagu di Papua

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 03 Mar 2024 10:24 WIB
Ipda Made Ambo menokok sagu di Jayapura (dok. istimewa).
Jakarta -

Iptu Made Ambo menghidupkan kembali budaya memeras pati dari batang pohon sagu secara tradisional atau nokok yang mulai ditinggalkan di kota, khususnya Jayapura, Papua. Kini mulai banyak anak muda dan masyarakat menokok.

Iptu Made Ambo diketahui merupakan kandidat Hoegeng Corner 2023. Atas dedikasinya tersebut, dia diusulkan kembali oleh warga sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024.

Salah satu yang membagikan kisah Iptu Made Ambo adalah Levina Wandi (62). Dia bersama dengan Iptu Made Ambo kambali mengaktifkan budaya nokok.

Levina memiliki pohon sagu di sekitar rumahnya. Sebelum dibantu Iptu Made Ambo, pohon sagu yang dimiliki langsung dijual, tak diolah terlebih dahulu.

Levina mengaku sulit mencari anak muda atau orang yang mau membantu nokok. Menurutnya, masyarakat kota tidak tertarik untuk nokok.

"Tidak ada (yang mau nokok). Karena orang di sini, aduh, jarang kalau mau cari orang (yang mau diajak). Kalau di kampung, sudah siap orang-orang, langsung ajak, langsung tebang. Kalau di sini harus cari-cari orang, karena orang-orang kota, jadi susah," katanya saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).

Iptu Made Ambo dan polisi lain pun datang membantu menokok. Kemudian, mereka mengajak masyarakat untuk ikut terlibat. Sehingga, Mama Levina kini mudah mencari orang untuk membantu nokok.

Ps Kasat Binmas Polres Jayapura Ipda Made Ambo Foto: dok. istimewa

"Iya mencari orang untuk lakukan seperti itu jadi mudah. Kita bisa jual, bagi-bagi tetangga. Ada lagi ini sudah berbunga mau kita tebang lagi," katanya.

Kegiatan itu pun bisa membantu ekonomi masyarakat. Sagu hasil nokok dijual seharga Rp 300 ribu per karung.

"Penjualan satu karung Rp 300 ribu, ukuran karung beras 20 kg. Kemarin kita hasilkan sagu sekitar 20 karung. Karena sagunya padat, kita dapat banyak," katanya.


Menghidupkan Budaya Nokok

Beberapa waktu lalu detikcom sempat berbincang dengan Iptu Made Ambo tentang menghidupkan kembali budaya nokok. Iptu Made Ambo melihat budaya nokok di Jayapura mulai tergerus.

"Selama ini kan sagu itu di Jayapura itu sudah jarang ada yang peduli. Hutan-hutan sagu juga banyak beralih fungsi. Kita mau membuat masyarakat Papua sadar, masih ada loh budaya sagu, makan sagu itu masih ada loh, jangan dilupakan. Ini kan salah satu ciri bahwa kita ini orang Papua," kata Iptu Made Ambo kepada detikcom pada Selasa (31/10/2023).

Saat menjabat Kapolsek Depapre pada 2021, dia mulai mengajak mama-mama untuk menokok. Kegiatan nokok sagu diteruskan Iptu Made saat dirinya menjabat Ps Kasat Binmas Polres Jayapura sejak 2022. Agar budaya nokok tetap terpelihara, dia mengajak nokok sagu kepada anggota-anggota kepolisian yang baru lulus pendidikan Sekolah Polisi Negara (SPN).

"Saya juga ajari bintara yang baru lulus SPN dan akan bertugas. Tidak hanya nokok sagu saja, adik-adik (polisi) kita juga dapat pelatihan life skills lainnya, seperti membuat pakan ternak babi dari batang pohon pisang, membuat pupuk organik dari daun kelor dan daun, obat hama dari rendaman kulit bawang dan tembakau yang bisa didapat dari sisa puntung rokok," jelas Iptu Made Ambo.

"Saya menemukan ramuan untuk pertanian ya coba-coba sendiri, juga belajar di internet. Kalau itu saya coba berkali-kali berhasil, saya beritahu ke masyarakat. Karena pengalaman saya, masyarakat yang bertani atau berladang selalu keluhannya harga pupuk mahal, harga insektisida mahal," sambung dia.

Selanjutnya: Polisi harus dekat dengan masyarakat.




(aik/hri)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork