.webp)
Pihak kepolisian bersama instansi terkait lainnya menggelar pemantauan stok beras di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemantauan dilakukan di gudang Bulog dan pasar tradisional maupun modern.
"Ketersediaan komoditi beras di gudang Bulog Dramaga dan pasar tradisional dan modern wilayah hukum Polres Bogor sampai saat ini masih relatif aman," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
Rio mengatakan ada kenaikan harga pada komoditi beras yang dilakukan pemantauan. Tidak menutup kemungkinan harga masih terus naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk harga pada komoditi beras tersebut masih mengalami kenaikan. Hasil prediksi di lapangan bahwa Tidak menutup kemungkinan harga komoditi beras di wilayah Kabupaten Bogor masih mengalami kenaikan," ujarnya.
Hal itu karena masih tingginya harga gabah, serta produksi beras yang semakin menurun. Pengecekan harga terus dilakukan oleh pihaknya agar harga beras stabil.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan melakukan koordinasi dengan gudang Bulog Dramaga dan Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor untuk mengetahui perkembangan harga serta stok komoditi beras tersebut," sebutnya.
"Agar Pemerintah Kabupaten Bogor yang berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya menggelar operasi pasar murah khusus untuk komoditi beras yang bertujuan untuk menekan harga beras tetap stabil dan bisa terjangkau oleh masyarakat," lanjutnya.
Berdasarkan data hasil pemantauan, beras yang tersedia di antaranya sebagai berikut:
1. Beras bantuan pangan kemasan 10 Kg sebanyak 1.400 ton.
2. Beras luar dan dalam negeri kemasan 5 Kg sebanyak 100 ton.
3. Beras luar negeri Thailand sebanyak 1.000 ton.
4. Beras luar negeri Vietnam/Pakistan sebanyak 500 ton.
5. Beras SPHP (stabilisasi pasokan garga pasar) harga Rp 9.950/Kg.
6. Beras komersial harga Rp 13.900/Kg.
7. Beras medium Rp 13.000/Kg, naik menjadi Rp 15.500/Kg.
2. Beras premium Rp 14.500/Kg naik menjadi Rp 16.500/Kg.
"Total ketersediaan beras di gudang Bulog Dramaga sekitar 3.000 ton," ungkapnya.
(rdh/dnu)
