Interpeace Pantau Perdamaian Aceh Mulai Januari 2007

Interpeace Pantau Perdamaian Aceh Mulai Januari 2007

- detikNews
Selasa, 19 Des 2006 19:08 WIB
Banda Aceh - International Peace Building Alliance (Interpeace) akan memantau perkembangan perdamaian di Aceh mulai Januari 2007 mendatang. LSM pimpinan mantan Presiden Finalandia Martti Ahtisaari ini bukan berfungsi untuk menggantikan peran Aceh Monitoring Mission (AMM) yang telah selesai masa tugasnya pekan lalu. Rencananya, Interpeace akan bekerja di Aceh selama 3 sampai 4 tahun. Demikian disampaikan dua wakil Interpeace, Juha Cristensen (Konsultan International) dan Farid Husain (Konsultan Indonesia) dalam jumpa pers di Swiss BelHotel, Banda Aceh, Selasa (19/12/2006). Sebelumnya, Juha Cristensen bertugas di AMM. "Kami memiliki keanggotaan di seluruh dunia. "LSM ini dibuka di Indonesia untuk memantau dan menumbuh-kembangkan perdamaian di Aceh, bukan sebagai pengganti tugas-tugas AMM. Kami tidak bisa ambil keputusan seperti AMM, keputusan tetap pada pemerintah," jekas Farid Husain.Kelak, lembaga yang bermarkas di Jenewa, Swiss, ini memiliki program preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif. Dalam melakukan pemantauan perdamaian, mereka akan melihat berbagai hal yang bisa menganggu perdamaian, sekecil apapun. "Masalah-masalah tersebut kemudian akan didiskusikan bersama pemerintah sebagai mitra untuk dicarikan solusi bersama. Interpeace tidak punya wewenang untuk mengambil keputusan maupun memerintah para pihak dalam perdamaian Aceh. Program di Aceh dan Indonesia sepenuhnya diatur oleh kantor pusat kami," jelasnya lebih lanjut.Disebutkan Farid Husain, keberadaan Interpeace dianggap perlu di Aceh karena pasca AMM, harus ada beberapa stakeholder yang akan mengevaluasi agar perdamaian sukses dalam jangka panjang. Rencanannya, akan ada 35 staf yang akan membantu pemantauan. Tiga di antaranya adalah orang asing, yaitu Juha Cristensen dan dua orang ahli hukum yang telah membantu AMM beberapa waktu lalu.Dalam pemantauan di Acen nantinya, Interpeace mendapat mandat dari dunia internasional. Mandat itu kemudian telah didiskusikan dengan pihak pemerintah dan juga pihak Gerakan Aceh Merdeka. Menurutnya, Interpeace telah bekerja selama 12 tahun di seluruh dunia. Di Aceh, Interpeace akan memulai pemantauan secara resmi pada 1 Januari 2007. Stuktur organisasi belum sepenuhnya dibentuk, tapi anggota yang akan direkrut akan lebih banyak tenaga lokal di Aceh dan Indonesia."Target kita, kita akan bekerja di Aceh sampai tidak ada lagi gesekan-gesekan yang bisa menghancurkan perdamaian di Aceh," demikian Farid Husain. (ray/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads