Kemensos Gelar Pelatihan Kerja Bagi Disabilitas dan Kaum Rentan di Kupang

Kemensos Gelar Pelatihan Kerja Bagi Disabilitas dan Kaum Rentan di Kupang

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 27 Feb 2024 21:00 WIB
Kementerian Sosial (Kemensos) RI adakan pelatihan kerja bagi disabilitas dan Kelompok Rentan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Brigitta Belia/detikcom)
Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengadakan pelatihan kerja bagi disabilitas dan kelompok rentan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Brigitta Belia/detikcom)
Kupang -

Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengadakan pelatihan kerja bagi disabilitas dan Kelompok Rentan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu dilakukan oleh Kemensos melalui salah satu unit pelaksana teknisnya, yaitu Sentra Efata.

Kepala Sentra Efata Kupang, Tota Oceanna Zonneveld, menjelaskan, pelatihan digelar selama seminggu di Sentra Efata, Kupang, pada 26 Februari-3 Maret 2024. Sebanyak 120 orang ikut dalam pelatihan ini.

"Tahun 2024 ini ada 120 yang terdiri dari kelompok rentan, disabilitas, lansia ikut pelatihan," kata Tota saat ditemui di Kantor Sentra Efata Kupang, NTT, Selasa (27/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan peserta yang mengikuti pelatihan akan mendapat kehidupan layak saat di asrama dan setelah selesai pelatihan, mereka pun mendapat bantuan untuk membuka usaha sesuai dengan keahliannya.

"Jadi mereka di sini diperlakukan seperti anggota keluarga, pemenuhan kebutuhan dasar, kehidupan layak mulai dari makan, minum, perawatan diri, pengasramaan, di setiap asrama itu nanti ada pengasuh, ada penanggung jawab, lalu kemudian ada bimbingan vokasional. Jadi mereka maunya latihan apa? Menjahit, bengkel, tetapi kami punya kewajiban mengevaluasi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Ketika dia tidak menunjukkan kemajuan yang cukup baik di perbengkelan, mungkin dia tidak cocok, kita arahkan untuk jenis kegiatan yang lain. Lalu sebisa mungkin, ketika mereka akan terminasi itu memang kita sediakan peralatan. Jadi bantuan tidak pernah dalam bentuk uang tapi peralatan, mesin, dan bahan," sambungnya.

Tota mengatakan pihaknya dapat menjangkau kaum disabilitas dan kelompok rentan untuk mengikuti pelatihan kerja itu melalui pendataan di kabupaten/kota.

"Proses penjangkauannya itu apabila ada permohonan dari kabupaten kota. Jadi kabupaten kota menjangkau, menjaring masyarakatnya, ada yang lansia, ada yang kelompok rentan, itu kemudian diantar ke sini dan kita terima," ujarnya.

Sementara itu, Tota menceritakan awal mulanya Sentra Efata berkembang di bawah naungan Kemensos. Ia mengatakan Sentra Efata dulunya hanya menaungi kelompok disabilitas tuna rungu wicara. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, penanggulangan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat terus digencarkan agar mereka tak selalu bergantung pada bantuan sosial.

"Awalnya dulu Panti Efata itu adalah untuk tuna rungu wicara, sementara yang di sini adalah PSBN untuk bina remaja anak putus sekolah. Lalu berkembang, juga melayani anak berhadapan dengan hukum, terutama yang korban," kata

"Berkembang lagi, kemudian sentra ini menjadi rujukan-rujukan dari kejaksaan, bapas, terkait dengan anak-anak berhadapan dengan hukum yang pelaku. Seiring dengan kebijakan Ibu Menteri untuk multi-layanan, kita kemudian berkembang tidak hanya mengurusi yang di dalam sentra, tapi juga menyalurkan bantuan untuk yang di luar sentra," sambungnya.

Dengan adanya pelatihan kerja tersebut, banyak kaum rentan dan disabilitas yang terbantu dan menjadi terampil.

"Adanya pelatihan sekarang ini kan merasa sangat terbantu, apalagi jenis pelatihannya macam-macam ya, dan ada beberapa peserta yang kami minta untuk jangan pulang dulu, walaupun pelatihannya akan selesai dalam beberapa hari ke depan. Tapi kami tawarin jangan pulang dulu, supaya latih lagi, coba lagi, coba lagi," pungkasnya.

(bel/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads