Ledakan Bom Ikan Sasar Anak Ketua KPPS di Pamekasan Tak Terkait Pemilu

Aprilia Devi - detikNews
Sabtu, 24 Feb 2024 15:30 WIB
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan hancur akibat ledakan bom ikan alias bondet. Polisi menyebut peledakan bondet itu tidak berkaitan dengan pemilu. (Akhmad Zaini Zen/detikcom)
Surabaya -

Rumah Ketua KPPS di Pamekasan hancur akibat ledakan bom ikan alias bondet. Polisi menyebut peledakan bondet itu tidak berkaitan secara langsung dengan sang Ketua KPPS, Kusyairi.

Tersangka A (30) sebagai otak peledakan bom ikan di rumah Kusyairi disebut merencanakan peledakan rumah itu karena ingin melampiaskan dendam terhadap Feri yang merupakan anak dari Kusyairi. A dendam kepada Feri karena telah menjadi informan dalam kasus tindak pidana narkoba yang menjeratnya pada 2019.

"Motif Saudara A karena dendam terhadap Feri, anak Kusyairi KPPS di desa itu. Tahun 2019 tersangka A pernah ditangkap narkoba di Pamekasan. Dia mencurigai Feri ini yang melapor ke Polres Pamekasan," kata Dirkrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto, dilansir detikJatim, Sabtu (24/2/2024).

Polisi telah menangkap 3 tersangka, yaitu A selaku otak kejahatan, S (38) selaku eksekutor, serta AR (30) selaku penyedia bondet. Tak ada korban akibat ledakan bom ikan di rumah Ketua KPPS itu. Kusyairi hanya menderita kerugian materiil sekitar Rp 10 juta.

Dalam prosesnya, A menyuruh rekannya S (38) untuk meledakkan bondet di rumah Feri yang juga rumah Kusyairi di Dusun Timur, Desa Nyalabuh Daya, Pamekasan. Dijanjikan upah Rp 500 ribu, S membawa 2 bondet yang diterima dari A dan meledakkannya di rumah Kusyairi pada Senin (19/2) dini hari.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, A mendapatkan bondet itu dari AR dengan harga Rp 150.000. Sebenarnya A membeli 4 bondet dari AR sejak sebelum Lebaran tahun lalu namun baru dipakai tahun ini.

Simak berita selengkapnya di sini.




(jbr/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork