Video dengan narasi terjadi fenomena matahari kembar atau sun dog di Sumatera Barat (Sumbar) viral di media sosial. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan.
Dilansir detikSumut, Jumat (23/2/2024) per pukul 12.10 WIB, video berdurasi 1 menit 44 detik itu mendapatkan tanggapan beragam dari pengguna X sebanyak 54 orang dan tayangan sebanyak 136 ribu pengguna.
Baca juga: Gempa M 5,6 Guncang Nias Selatan Sumut |
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Yudha Nugraha, menyebut fenomena matahari kembar adalah fenomena biasa. Hal itu terjadi karena faktor peralihan musim hujan ke kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena ini memang terjadi pada kondisi tertentu. Dia muncul ketika adanya pembiasan atmosfer di partikel hidrometeorologis atau partikel basah seperti es. Sehingga ini akan membiaskan matahari di permukaan bumi yang muncul seperti pola matahari menjadi dua. Dan ini biasanya terjadi pada peralihan musim hujan ke kemarau. Jadi hal ini adalah hal biasa," kata Yudha kepada detikSumut.
Matahari kembar itu, kata Yudha, diistilahkan di sains sebagai sun dog. Kejadian sun dog, lanjut Yudha, memiliki karakteristik sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin.
"Ini adalah fenomena biasa. Sun dog memiliki karakteristik sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin. Karena ini kejadian jarang, pasti dikaitkan dengan kejadian bencana atau kondisi yang mengerikan lainnya. Secara ilmiah itu tidak ada pembuktiannya (akan muncul bencana). Jadi ini adalah fenomena biasa," ungkapnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga Video: BMKG Ungkap Mengapa Fenomena Puting Beliung Bisa Terjadi