Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi tentang Kulminasi Utama 2024 atau Hari Tanpa Bayangan 2024. Peristiwa tersebut terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kulminasi? Apa penyebab terjadinya kulminasi? Simak penjelasan di bawah ini.
Apa itu Kulminasi?
Dilansir situs resmi BMKG, kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Kulminasi Utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat Kulminasi Utama, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang' karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Hari Kulminasi Utama juga disebut dengan Hari Tanpa Bayangan.
Penyebab Terjadinya Kulminasi Utama
Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Hal itu menyebabkan posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) sampai 23,5 derajat Lintang Selatan (LS).
Pada tahun 2024, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB. Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB, posisi matahari berada di titik balik utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB, posisi matahari berada di titik balik selatan.
Waktu Terjadinya Kulminasi Utama
Kulminasi Utama di wilayah Indonesia akan terjadi sebanyak dua periode dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa. Secara umum, Kulminasi Utama tahun 2024 di Indonesia terjadi pada:
- Periode 1: 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh
- Periode 2: 7 September 2024 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.
Berikut jadwal Kulminasi Utama 1 di Indonesia.
- Banda Aceh: 3 April 2024 pukul 12.41.55 WIB
- Medan: 29 Maret 2024 pukul 12.29.56 WIB
- Padang: 18 Maret 2024 pukul 12.26.32 WIB
- Pekanbaru: 21 Maret 2024 pukul 12.21.18 WIB
- Bengkulu: 10 Maret 2024 pukul 12.21.09 WIB
- Jambi: 16 Maret 2024 pukul 12.14.08 WIB
- Tanjung Pinang: 22 Maret 2024 pukul 12.09.02 WIB
- Palembang: 12 Maret 2024 pukul 12.10.38 WIB
- Bandar Lampung: 6 Maret 2024 pukul 12.10.08 WIB
- Pangkal Pinang: 15 Maret 2024 pukul 12.04.24 WIB
- Serang: 4 Maret 2024 pukul 12.07.00 WIB
- Jakarta Pusat: 4 Maret 2024 pukul 12.04.18 WIB
- Bandung: 3 Maret 2024 pukul 12.01.38 WIB
- Semarang: 2 Maret 2024 pukul 11.50.17 WIB
- Yogyakarta: 29 Februari 2024 pukul 11.50.59 WIB
- Surabaya: 1 Maret 2024 pukul 11.41.24 WIB
- Pontianak: 20 Maret 2024 pukul 11.50.03 WIB
- Palangka Raya: 14 Maret 2024 pukul 11.33.34 WIB
- Banjarmasin: 12 Maret 2024 pukul 12.31.19 WITA
- Samarinda: 19 Maret 2024 pukul 12.19.13 WITA
- Tanjung Selor: 27 Maret 2024 pukul 12.15.50 WITA
- Denpasar: 27 Februari 2024 pukul 12.31.58 WITA
- Mataram: 27 Februari 2024 pukul 12.28.25 WITA
- Kupang: 23 Februari 2024 pukul 11.59.07 WITA
- Mamuju: 13 Maret 2024 pukul 12.13.51 WITA
- Makassar: 7 Maret 2024 pukul 12.13.16 WITA
- Palu: 18 Maret 2024 pukul 12.08.35 WITA
- Kendari: 10 Maret 2024 pukul 12.00.08 WITA
- Gorontalo: 21 Maret 2024 pukul 11.54.52 WITA
- Manado: 24 Maret 2024 pukul 11.46.50 WITA
- Sofifi: 22 Maret 2024 pukul 12.36.35 WIT
- Ambon: 11 Maret 2024 pukul 12.37.14 WIT
- Manokwari: 18 Maret 2024 pukul 12.11.43 WIT
- Jayapura: 14 Maret 2024 pukul 11.46.21 WIT.