PAN Senang AHY Masuk Kabinet: Koalisi Besar Tak Hilangkan Daya Kritik

PAN Senang AHY Masuk Kabinet: Koalisi Besar Tak Hilangkan Daya Kritik

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 21 Feb 2024 08:01 WIB
Viva Yoga Mauladi
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY kabarnya akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri ATR/BPN hari ini. PAN gembira dengan masuknya AHY ke dalam pemerintahan Jokowi.

"Jika kader Partai Demokrat, Mas AHY dikabarkan akan masuk kabinet menjadi menteri di pemerintahan Pak Jokowi, PAN merasa senang, gembira, dan bersuka cita," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

Viva menjelaskan penyebab partainya gembira AHY masuk kabinet Jokowi. Salah satunya yakni pemerintah semakin lengkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab PD akan semakin memperkuat barisan pemerintahan dalam melaksanakan tugas-tugas negara. Dan semakin komplit sempurna bahwa PD menjadi bagian dari partai koalisi pemerintahan," ujarnya.

Viva menolak jika koalisi pemerintahan saat ini disebut sebagai koalisi gemuk. Koalisi besar ini, kata Viva, tak menghilangkan daya kritik.

ADVERTISEMENT

"Jangan pakai koalisi gemuk, tapi koalisi besar. Dan hal itu diperlukan dalam rangka merajut kebersamaan, persatuan, dan integrasi nasional," ucap Viva.

"Toh, dengan koalisi besar ini, pemerintah tidak menghilangkan daya kritik, daya koreksi yang diperlukan oleh demokrasi," tambahnya.

Fungsi kritik dan pengawasan, menurut Viva, selama ini dapat melalui tiga jalur. Pertama, jalur parlemen, anggota DPR, baik di fraksi pemerintah atau di luar pemerintah, sama-sama menjalankan fungsi pengawasan terhadap lembaga eksekutif.

Kedua, kekuatan kritik dari masyarakat sipil yang menjadi bagian kekuatan non-negara untuk melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Ketiga, dari kekuatan warganet atau nitizen, yang melakukan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap setiap kebijakan negara.

"Jadi, tidak usah khawatir bahwa check and balances dalam kehidupan demokrasi akan hilang atau mati suri. Kritik, pengawasan, dan kontrol akan selalu tunbuh dan hidup dalam tubuh demokrasi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi," imbuhnya.

Simak juga Video 'Gerindra soal Isu AHY Jadi Menteri ATR: Mengagetkan, Kami Belum Pernah Tahu':

[Gambas:Video 20detik]

(rfs/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads