Proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di Tajur, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, longsor. Dua orang tewas akibat tertimbun reruntuhan tanah.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/2) di belakang hotel di Jl Raya Tajur, Kelurahan Muarasari, Bogor Timur, Kota Bogor. Sebelumnya, lokasi ini pernah longsor dan sedang dalam proses pembangunan TPT.
Kalak BPBD Kota Bogor Hidayatullah mengatakan ada empat orang yang tertimbun tanah. Dua orang selamat dan telah dilarikan ke rumah sakit (RS) karena terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kami terima dari 22 pekerja ada empat korban tertimbun, yang meninggal dua orang. Korban (meninggal) pertama atas nama Pak Uus asal Cianjur, kemudian kedua atas nama Randi Bragi asal Sukabumi" kata Hidayatullah, Minggu (18/2).
Pencarian dilakukan terhadap 2 orang yang tertimbun. Petugas menemukan kedua korban dalam kondisi tak bernyawa.
"Total jadi dua orang dinyatakan meninggal (karena tertimbun). Pertama ditemukan dan meninggal pukul 11.00 WIB atas nama Uus, kedua di pukul 14.30 atas nama Rendi asal Sukabumi," kata Hidayatullah.
Pembangunan TPT merupakan tindak lanjut dari peristiwa longsor yang terjadi pada 28 Februari 2023. Saat itu, longsor sempat membuat makam terbawa longsor dan jenazah tergantung di tebing.
Penyebab Longsor
Diduga terjadi 2 peristiwa longsor hingga 4 orang sempat tertimbun tanah. Saat longsor terjadi, ada 22 orang yang sedang bekerja di proyek TPT.
"Longsor terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, namun kembali terjadi longsor susulan dan mengakibatkan korban jiwa itu kami terima laporannya pukul 11.00 WIB," kata Hidayatullah.
![]() |
Tim SAR gabungan BPBD kemudian mulai melakukan evakuasi dua orang yang tertimbun material longsor sekitar pukul 11.00 WIB dan pukul 14.30 WIB. Korban ditemukan di tebing TPT.
Hidayatullah menyebutkan longsor diduga akibat kondisi tanah yang labil akibat curah hujan yang tinggi. Longsor juga diduga dipicu luapan Sungai Cibalok yang menggerus tebing.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Dugaan sementara tanah longsor susulan terjadi akibat kondisi tanah yang labil akibat curah hujan yang cukup tinggi pada akhir akhir ini, serta tergerusnya tanah oleh aliran air kali Cibalok," jelasnya.
Proyek Disetop Sementara
Proyek pembangunan TPT di Muarasari, Tajur disetop sementara setelah longsor menewaskan dua pekerja. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor diminta melakukan kajian agar kejadian serupa tak terulang.
"Betul, (pengerjaan TPT) untuk sementara disetop dulu. Karena kan kemarin Pak Wali juga minta tidak ada aktivitas dulu, jadi clear area dulu di lokasi, pertimbangannya karena kondisi ya," kata Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina, Senin (18/2).
"(Selain itu) Kemudian pihak ketiga juga sedang pengurusan jenazah ke keluarganya, jadi untuk sementara dihentikan dulu, nanti kita lakukan evaluasi," sambungnya.
Rena menyebutkan meminta pendapat ahli dan melakukan evaluasi terkait metode pengerjaan pembangunan TPT Muarasari. Sejak awal, pembangunan dilakukan secara manual dan sederhana karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi.
"Kalau dari sisi kita itu karena memang tidak bisa masuk alat berat, jadi kita pilih metode sederhana karena mengingat kondisi di lapangan. Hanya saja, kondisi di lokasi itu tanahnya tidak stabil, dan memang di Kota Bogor itu kan rata-rata kondisi tanah tidak stabil dan kemiringan tebing sampai 90 derajat," kata Rena.