Medan - Kebocoran gas terjadi sumur bor proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. Masyarakat sekitar proyek resah. Namun sejauh ini belum ada tindakan apapun dari PLN. Kebocoran itu sudah berlangsung sekitar dua minggu terakhir. Titik kebocoran adadi sumur bor Namora Ilangit di Kecamatan Pahae Julu. Gas yang keluar dari dalamtanah, mengeluarkan bunyi mendesis."Gas itu menyemburkan aroma yang menyengat," kata Polman Sitompul, salah seorangwarga, kepada wartawan, Rabu (13/12/2006) usai mengadukan masalah ini kepada Asisten III Pemkab Tapanuli Utara HP Marpaung di Tarutung, ibukota Tapanuli Utara, sekitar 283 kilometer dari Medan.Menurut Polman Sitompul, kejadian ini menyebabkan keresahan pada masyarakat yangbermukim di tiga desa yakni Desa Lumban Jayan, Desa Sibaganding dan Desa Simataniari yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari sumur yang bocor tersebut. Karena khawatir dengan masalah ini, warga lantas melapor.Disebutkan Polman, sebelum mengadukan kasus ini kepada Pemkab Tapanuli Utara,masalahnya sudah dilaporkan kepada PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) Sumatera Utara dan Aceh. Namun sejauh ini tidak ada tindakan seperti yang diharapkan. Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari PLN Pikitring Sumut Aceh."Hingga sekarang tidak ada respon. Kalau tidak segera diatasi, dikhawatirkan tingkat kebocoran semakin meluas dan yang menjadi korban masyarakat Pahae," kata Polman.Proyek PLTP Sarulla dimulai sejak 1990-an, dengan kapasitas awal 110 megawatt dan dapat dikembangkan menjadi 400 megawatt. Wilayahnya seluas luas 15 x 65 kilometer, di sisi jalan Raya Trans-Sumatera di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Tujuan pembangunannya untuk memenuhi pasokan listrik ke Sumatera bagian Utara yang defisit.Sebelumnya PLTP Sarulla dimiliki Unocal North Sumatera Geothermal (UNSG), anak perusahaan Unocal, perusahaan energi asal Amerika Serikat. Proyek ini kemudian dibeli PLN sebesar US$ 60 juta. Saat krisis ekonomi 1998, proyek dengan nilai investasi US$ 250 juta ini dihentikan pemerintah lewat Keputusan Presiden No 39/1997. Namun kini sedang dalam proses pembangunan kembali.
(rul/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini