Perjuangan Bripka Nengah Membantu Warga Kampung Terpencil di NTB

Kandidat Hoegeng Awards 2024

Perjuangan Bripka Nengah Membantu Warga Kampung Terpencil di NTB

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 17 Feb 2024 09:27 WIB
Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polair Polda NTB membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia pun diusulkan menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2024.

Salah satu pembaca detikcom yang mengusulkan adalah Johannes Oei. Dia mengusulkan Bripka Nengah karena dia nilai menjadi polisi penggerak dan mengembangkan Teluk Gok. Berikut testimoni dari Johannes Oei:

Pak Nengah adalah sosok yang tidak pernah menyerah pada keadaan, walau mengalami banyak tantangan pada saat melakukan kegiatan sosial dalam membantu membantu masyarakat Teluk Gok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kegigihan beliau, sekarang berdiri sekolah yang sangat dibutuhkan penerus bangsa yang berdomisili di Teluk Gok, tidak ketinggalan dalam pembinaan rohani, Pak Nengah dengan usahanya yang gigih berhasil mendirikan sebuah mesjid yang bagus untuk masyarakat Teluk Gok beribadah terutama buat sholat Jumat.

Selain karya-karya masyarakat, beliau juga tidak tinggal diam saat ada warga yang sangat memerlukan tindakan medis. Luar biaya karya-karya Pak Nengah, belum lagi sumbangan air bersih secara teratur yang sangat dibutuhkan oleh warga Teluk Gok.

ADVERTISEMENT
Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa. Foto: dok.istimewa

Johannes, yang merupakan warga Teluk Gok menyampaikan kondisi di Teluk Gok yang bisa disebut terpencil. Dia menyebut akses menuju Teluk Gok terbilang sulit.

"Terpencil, tidak ada jalan menuju ke sana. Jadi kalau bapak mengenal daerah Lembar, itu ceritanya pelabuhan penyeberangan ke Bali. Kalau ke Teluk Gok, itu seberang pelabuhan, tak ada jalan. Dia bukit-bukit, di situ (awalnya) pendatang, di sana, lama-lama terjadi desa. Tak ada jalan, dulu ada bantuan pemerintah kepal kecil ukuran satu meter untuk menyeberang jalan, kalau ada ombak gede tak bisa menyeberang," katanya.

Bangun Sumur Bor

detikcom pun menghubungi Bripka Nengah untuk mendengar ceritanya. Dia mengatakan kaget melihat kondisi Teluk Gok saat pertama kali ke sana sebagai Bhabin Polair Polda NTB pada 2015.

"Saya kebetulan patroli ke sana. Kok ada daerah terpencil sekali, tidak ada akses jalan, anak-anak sekolah, dari sana saya tanya apa keluhan," katanya.

Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia membuat tempat belajar dan memberi air bersih.Brigadir Kepala Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia membuat tempat belajar dan memberi air bersih. (Foto: dok. Istimewa)

Hal yang pertama dilakukan oleh Bripka Nengah adalah membagikan air bersih kepada warga. Dia menyebut masyarakat Teluk Gok saat itu mengalami kesulitan air bersih.

"Air bersih tak ada di sana, adanya air payau, air pahit. Kasihan. Jadi kebetulan saya punya teman-teman di pelabuhan, ada jual-jual air di kapal itu yang saya minta tolong. Ada sumbangan 5 ton. Masyarakat antusias, ada bawa ember, ada galon," katanya.

Kemudian, dia mendapat sumbangan dan arahan dari, Irjen Djoko Poerwanto, yang menjadi Kapolda NTB pada 2022. Kini masyarakat Teluk Gok sudah bisa menikmati air bersih.

"Jadi Pak Kapolda juga perintahkan saya buat bor, bikin tandon di sana. Jadi sudah tak begitu masalah air, ada lah yang diminum. Sekarang udah ada air minum, masyarakat sudah pasang pipa," katanya.

Bangun tempat belajar anak. Simak di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Cerita Ganjar Ketemu Meri Hoegeng Saat Bicara Polisi Sederhana

[Gambas:Video 20detik]



Bangun Tempat Belajar Anak

Pada 2020-an, Bripka Nengah juga melihat anak-anak Teluk Gok tak sekolah dan buta huruf. Melihat kondisi itu, Bripka Nengah membangun tempat belajar untuk sekadar mengajari baca tulis.

"Awalnya saya ke sana, itu saya bikin kayak Rumah Cerdas untuk anak-anak supaya bisa baca tulis. Karena tak ada sekolah, biar anak-anak bisa baca tulis," katanya.

"Dulunya, anak-anak di sana kawin muda. Mau sekolah kan jauh, tak ada jalan. Harus lewat laut ke (Lembar). Anak-anak sana tidak mau sekolah, umur 13 tahun dia nikah," katanya.

Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia membuat tempat belajar dan memberi air bersih.Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa dan warga mengajar baca tulis di Kampung Gok. (Foto: dok. Istimewa)

Bripka Nengah pun membuat bangunan semacam saung untuk belajar anak-anak. Dia menyebut yang penting bangunan yang dibangun melindungi anak-anak dari panas dan hujan.

"Itu bangunan dulu yang penting ada atap, dibikin fondasi. Bukan semi permanen lagi, yang penting nggak kena hujan, yang penting ada atap," katanya.

Kemudian, setiap seminggu sekali, Bripka Nengah, yang menjadi Komandan Kapal XXI-2021, bersama dengan beberapa anggota dan masyarakat mendatangi Teluk Gok untuk mengajar.

"Kalau pada waktu itu, saya ngajar, seminggu tiga kali ke sana, ngasih pelajaran, tapi bukan pelajaran seperti anak SD, tapi ngajarin abjad, membaca menghitung," katanya.

Brigadir Kepala (Bripka) Nengah Sukardiyasa menjadi polisi yang membantu masyarakat terpencil di Kampung Teluk Gok, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia. (Foto: dok.istimewa)

Kemudian, pada 2021, Direktur Polairud Polda NTB Kombes Khobul Syahrin Ritonga melihat Rumah Cerdas yang dibangun. Dia pun memberi arahan agar dibuat bangunan yang lebih layak dengan dinding dan atap.

"Pimpinan menengok, zamannya Pak Khobul. Pak Khobul juga ada rasa kasihan mereka-mereka di sana. Masyarakat dekat Kota Lembar, tapi nggak ada jalan. Jadi saya disemangati, bangun saja. Saya bangunlah, kita niat bagus dibantu pimpinan, saya bangunlah," katanya.

Pada April 2021, Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal dan Kombes Khobul meresmikan bangunan tempat belajar yang sudah jadi tersebut. Bangunan itu diberi nama Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia.

"Sebenarnya bukan sekolah, jadi saya bikin anak-anak di sana supaya bangun pagi, sekolah. Nanti ada warga di sana, dua orang ibu-ibu tamatan SMA, ngajar apa yang bisa diajari. Membaca, olahraga," ujarnya.

"Biaya operasional tak ada, adanya sumbangan sukarela (orang tua anak), jadi ada ibu-ibu ngasih tiap satu bulan. Jadi kalau sudah setahun, sudah bisa baca tulis, ada yang lanjut ke SD," katanya.

Bantu renovasi masjid. Simak di halaman selanjutnya.

Bantu Renovasi Masjid

Pembangunan atau renovasi masjid di Teluk Gok dilakukan pada 2021. Saat itu Irjen Muhammad Iqbal meresmikan tempat belajar, Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia, dan melihat masjid yang tak layak.

"Habis itu, Pak Iqbal juga mau sembahyang, melihat masjidnya miring-miring, karena kan pernah kena gempa. Jadi masyarakat di sana minta tolong ke Pak Iqbal saat itu," katanya.

Bripka Nengah pun berkomunikasi dengan Irjen M Iqbal. M Iqbal pun memberikan sumbangan untuk membangun masjid.

Masjid di Teluk Gok, Lombok Barat, NTB yang rusak.Masjid di Teluk Gok, Lombok Barat, NTB, yang rusak. (Foto: dok. istimewa)

"Pak Kapolda memanggil saya, 'Pak Nengah, sini, ini rehablah masjid ini supaya bagus. Nanti Pak Nengah atau ada waktu ke kediaman saya. Saya ke kediaman beliau, beliau Pak Iqbal menyumbang, tahun 2021," katanya.

Dengan sumbangan Rp 100 juta dari Irjen Iqbal, dan juga sumbangan dari beberapa orang lain, masjid pun dibangun. Masjid selesai dibangun pada 2023. Sehingga, masyarakat tidak berjalan jauh ketika akan melaksanakan salat Jumat.

"Pembangunan 2020, 2023 (selesai), tiga tahun. Baru selesai semua bahkan masjid lagi dicat," katanya.

Majid di Kampung Gok, Lombok Barat, usai diperbaikiMasjid di Kampung Gok, Lombok Barat, setelah diperbaiki (Foto: dok. Istimewa)
Halaman 2 dari 3
(aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads