CEO KBA News ke Mabes Polri Usai Dicatut soal Hoax tentang Kapolri

CEO KBA News ke Mabes Polri Usai Dicatut soal Hoax tentang Kapolri

Rumondang Naibaho - detikNews
Selasa, 13 Feb 2024 12:48 WIB
CEO KBA News Ramadhan Pohan menyambangi Divisi Humas Polri untuk klarifikasi buletin digital yang memuat narasi hoax soal Kapolri dan Pilpres 2024. (Rumondang N/detikcom)
CEO KBA News Ramadhan Pohan menyambangi Divisi Humas Polri untuk klarifikasi buletin digital yang memuat narasi hoaks soal Kapolri dan Pilpres 2024. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

CEO KBA News, Ramadhan Pohan, menyambangi gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, untuk meluruskan perihal buletin digital yang memuat narasi hoaks soal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Pilpres 2024. Ramadhan membantah pihaknya telah menerbitkan buletin tersebut.

"Baik secara KBA News online, KBA News cetak, tidak pernah kami mengeluarkan yang seperti itu, dengan bahasa yang provokatif seperti operasi senyap gitu ya," kata Ramadhan Pohan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

Ramadhan menuturkan pihaknya merasa juga keberatan dengan adanya buletin tersebut. Menurutnya, hal itu mengadu domba pihak-pihak juga mendiskreditkan instansi kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kami sudah berkoordinasi dan alhamdulillah gerak cepat dari kepolisian kami apresiasi ya. Sehingga, dengan demikian, tidak menyebar kalau kawan-kawan perhatikan di media sosial tidak sampai menyebar tentang isinya yang isinya luar biasa," ucap eks kader Partai Demokrat itu.

Dia memastikan tidak pernah menggunakan kalimat-kalimat yang bombastis, provokatif, mengadu domba. Ramadhan Pohan menyebut medianya dicatut oleh orang tidak bertanggung jawab dalam pembuatan buletin digital itu.

ADVERTISEMENT

"Ini bukan produk dari kami KBA News, nama kami media kami dicatut gitu ya, dicatut dan jelas kami di sini merasa di rugikan karena kami tidak melakukan itu. Kita ingin negeri kita ini baik-baik saja, damai, dan juga kita menolak hoaks, mengharamkan hoaks, sama-sama kita memerangi hoaks," tegasnya.

Lebih jauh Ramadhan menyatakan bakal menempuh jalur hukum perihal pencatutan itu. Dia berharap polisi dapat menyelidiki penyebar buletin tersebut.

"Kami merasa dirugikan dan kami melaporkan dan kemudian kami ingin kepolisian juga mencari tau dan menuntaskan untuk mendapatkan pelakunya ini dan dipertanggungjawabkan secara hukum dan menurut hukum yang berlaku," jelasnya.

"Dan kami dengan melaporkan dengan bukti yang ada atau indikasi yang ada itu kami sampaikan dan bekerja sama tentu dengan kepolisian supaya masalah ini tuntas, jangan sampai berlarut," tambahnya.

Sebelumnya beredar buletin digital dengan nama KBA Newspaper yang dibuat dalam dokumen format pdf dengan judul besar 'Langkah Senyap Masif dan Terstruktur LSP untuk Prabowo-Gibran'. Di dalamnya, juga terpampang foto Kapolri, Kabaintelkam Polri Komjen Suntana, Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Widodo, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Prabowo-Gibran.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan informasi yang dimuat dalam buletin digital tersebut adalah berita bohong (hoaks). Trunoyudo menyampaikan dirinya mengklarifikasi kepada KBA News, dan pimpinan media tersebut membantah membuat buletin itu.

"Pertama-tama, jelas informasi yang dimuat adalah berita bohong atau hoaks. Saya sendiri sudah berkomunikasi dengan Pak Ramadhan Pohan, karena dalam buletin tersebut tercantum nama beliau sebagai CEO atau founder. Menurut Pak Ramadhan Pohan, benar bahwa dirinya bagian dari tim redaktur KBA News, tetapi bukan KBA Newspaper. Dan sekali lagi, menurut yang bersangkutan, tidak pernah tim redaksi KBA News membuat buletin digital tersebut," terang Trunoyudo.

Trunoyudo mengatakan lebih lanjut, diduga ada pihak tak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan hoaks mengatasnamakan atau mencatut KBA News. Trunoyudo menambahkan, KBA News rencananya akan melaporkan pembuat buletin digital tersebut agar diusut kepolisian.

"Diduga modusnya mencatut nama KBA News, lalu membuat narasi hoaks. Dari pihak KBA News tadi mengatakan akan mengklarifikasi bahwa hoaks tersebut tidak pernah dibuat oleh redaksinya. Jadi rencananya dari pihak KBA News juga akan membuat surat klarifikasi ke Kapolri dan melaporkan pencatutan nama medianya," ujar Trunoyudo.

Lihat juga Video: Hotman Paris Duga Penyebar Hoax Pembelian Pesawat Tempur Orang Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



(jbr/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads