Kelangkaan beras premium terjadi di sejumlah minimarket Jakarta. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan kelangkaan beras terjadi lantaran belum masuk masa panen raya.
"Kelangkaan beras jenis premium di minimarket yang banyak dikeluhkan masyarakat dalam beberapa hari terakhir diakibatkan karena belum masuknya masa panen raya, diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024 sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," kata Eli kepada wartawan, Selasa (13/2/2024).
Selain itu, Eli menyampaikan aktivitas pedagang berkurang karena adanya libur panjang sekaligus masa pengisian ulang stok beras oleh pihak ritel. Pemprov DKI menyiapkan sejumlah langkah untuk menyikapi kelangkaan beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Pemprov DKI akan menjaga pasokan yang masuk ke Ibu Kota dengan bekerja sama pemerintah pusat dan antar pelaku usaha (B2B) serta mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya. Kemudian melakukan pemantauan stok, harga, dan mutu secara rutin bersama Satgas Pangan serta gencar melakukan kegiatan sembako murah.
"Mengendalikan ekspektasi inflasi melalui kegiatan Sembako Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bagi masyarakat umum serta pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu," ujarnya.
Selain itu, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan pemerintah pusat, seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog, dan ID Food untuk mengendalikan harga.
"Mengendalikan harga melalui penyaluran beras SPHP kualitas Medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500,- per kantong isi 5 kilogram di toko-toko beras dan pasar modern," imbuhnya.
(taa/jbr)