Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ribuan warga terdampak bencana alam hidrometeorologi tersebut.
"Banjir bandang ini akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah hulu Kabupaten Sumbawa sejak pukul 14.30 Wita," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dilansir Antara, Sabtu (10/2/2024).
Banjir dilaporkan terjadi pada Jumat (9/2) sekitar pukul 15.30 Wita. Hujan lebat di wilayah hulu tersebut, kata dia, menyebabkan daerah aliran Sungai (DAS) Samapuin hingga mulut kali Desa Labuhan, Sumbawa, meluap sehingga mengakibatkan banjir yang menggenangi rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Debit air yang tinggi mengakibatkan meluapnya air dari tanggul," kata Nurhidayat.
Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Sumbawa, sejumlah wilayah dan korban yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Bugis dengan 370 keluarga atau 1.850 jiwa terdampak.
Selanjutnya banjir juga menggenangi Kelurahan Samapuin, yang meliputi RW 02 dengan 20 keluarga terdampak dan satu rumah hanyut. Sementara itu, di RW 04/RT 06, 10 keluarga terdampak dan RW 05 sebanyak 60 keluarga terdampak sehingga total 91 keluarga dengan 463 jiwa.
Selain itu, Kelurahan Pekat meliputi RT 01 dengan 132 keluarga atau 700 jiwa, RT 02 dengan 102 keluarga atau 500 jiwa, RT 03 dengan 194 keluarga atau 1.000 jiwa, sehingga total 428 keluarga dengan 2.200 jiwa.
Kemudian di Kelurahan Brang Biji, meliputi RW 03/RT 08 dengan 73 keluarga, RW 03/RT 06 dengan 6 keluarga 6, RW 02/RT 06 dengan 7 keluarga, sehingga total terdampak sebanyak 86 keluarga dengan 344 jiwa.
Kelurahan Brang Bara jumlah yang terdampak 365 keluarga dengan 978 jiwa dan Kelurahan Lempeh 149 keluarga dengan 617 jiwa.
"Secara keseluruhan, total yang terdampak banjir sebanyak 1.489 keluarga atau 6.278 jiwa dan tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Selain banjir bandang, kata dia, terdapat dua titik yang tertimpa tanah longsor dekat PDAM Semongkat dan Berang Dara setelah jembatan area konservasi Demongkat.
Menurutnya, sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengatasi banjir bandang dan tanah longsor tersebut. Salah satunya melakukan koordinasi dengan desa/kelurahan/kecamatan tempat terdampak kejadian.
Tak hanya itu pihaknya bersama unsur TNI/Polri, desa/kelurahan, kecamatan dibantu masyarakat setempat juga sudah langsung terjun ke lokasi. "Saat ini kondisi air perlahan surut dan warga mulai membersihkan rumah," katanya.
(jbr/dhn)