Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengungkapkan Provinsi Gorontalo telah siap melaksakanan Pemilu 2024. Berbagai persiapan teknis pun telah dilakukan oleh KPU Gorontalo.
Hal itu diungkapkannya usai melakukan kunjungan ke KPU Gorontalo. Kehadiran Fadel di lembaga yang beralamat di Kabupaten Bone Bolango itu langsung disambut oleh anggota KPU Gorontalo.
"Saya telah mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat. Hal-hal yang berhubungan dengan kesiapan logistik, distribusi, dan seluruhnya telah berjalan dengan baik," ujar Fadel dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Alumni ITB itu merasa senang ketika mereka menyebut untuk memberi perlindungan keselamatan jiwa. KPU Gorontalo telah mempersiapkan ambulance di setiap kecamatan termasuk asuransi perlindungan kepada pelaksana pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita apresiasi langkah-langkah ini," ucapnya.
Menjelang pemilu, Guru Besar Universitas Brawijaya itu menyebut banyak isu yang menyudutkan KPU. Mendengar masalah yang demikian, Fadel mengatakan masalah itu telah dibahas bersama dengan para pimpinan dan anggota lembaga legislatif lainnya.
Ia menyebut memang ada pihak-pihak tertentu yang tidak percaya pemilu berlangsung dengan luber dan jurdil. Kecurigaan tersebut menurut Fadel Muhammad bisa ditepis dengan sistem informasi yang canggih yang dibuat oleh KPU.
"Dengan sistem informasi tersebut maka kecurigaan pemilu curang bisa dibantah", tegasnya.
Sementara itu, anggota KPU Gorontalo Sopian Rahmol menyebut agar tingkat partisipasi pemilih di Gorontalo tinggi, KPU provinsi telah melakukan sosialisasi sampai ke tingkat desa tentang bagaimana tata cara pencoblosan.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara," paparnya.
KPU Gorontalo merasa bangga pada tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu. Ia mengungkapkan pada Pemilu 2019, provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara itu berada di peringkat kedua di Indonesia dalam soal angka partisipasi pemilih. Pada pemilu tahun ini target partisipasi pemilih hendak ditingkatkan mencapai 90 persen.
"Saat itu jumlah partisipasi pemilih dalam pemilu mencapai 86 persen. Agar kedaulatan rakyat dalam memilih anggota legislatif maupun pemimpin eksekutif benar-benar tercipta,, tegasnya.
(ncm/ega)