Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana Merdeka, Apa yang Dibahas?

Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana Merdeka, Apa yang Dibahas?

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 06 Feb 2024 19:14 WIB
Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana Merdeka
Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana Merdeka (Eva/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Indonesia (DPP PUI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Mereka berniat mengundang Jokowi pada rangkaian acara Muktamar PUI tahun ini.

"Kami mengundang Pak Jokowi pada rangkaian acara Muktamar Musyawarah Nasional PUI pada tahun ini, dan mudah-mudahan Pak Jokowi bisa hadir sebelum selesainya amanah masa tugas beliau. Periodisasi PUI juga bersamaan dengan periodesasi presiden kita. Mudah-mudahan bisa berkesempatan (hadir). Itu saja inti poin," kata Ketua Umum DPP PUI Nur Hasan Zaidi kepada wartawan seusai pertemuan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Nur Hasan mengatakan Muktamar PUI sebenarnya akan digelar pada Desember tahun ini. Namun, karena masa jabatan Jokowi telah habis, Nur Hasan berharap Jokowi bisa datang saat Milad PUI pada April mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah sebenarnya muktamar itu Desember. Tapi beliau (presiden) sudah selesai. Tapi ya tetap kita menjalin komunikasi. Tapi ada agenda Pra Muktamar. Pra muktamar sambil milad ya, dan rencana bulan April. Memang sebentar lagi. Jadi rangkaian muktamar ini sekitar 8 bulan. Tapi ya kami tentu tergantung Pak Presiden bisa berkesempatan. Tapi sudah kami sampaikan waktu ini," ujarnya.

Nur Hasan menegaskan tidak ada pembahasan politik dalam pertemuan itu. Nur Hasan menjelaskan organisasinya berfokus pada pendidikan agama dan sosial kemasyarakatan.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada. Sebetulnya kami ini kan ormas PUI ini adalah organisasi pendidikan, sosial, dakwah. Jadi kami membicarakan agenda-agenda kualitas pendidikan, kualitas syiar agama, dan kualitas sosial kita. Persoalan kemasyarakatan," ujarnya.

Hanya, Nur Hasan menekankan harapan pemilu berjalan damai. Dia yakin masyarakat Indonesia dapat menjaga suasana kondusif dari pengalaman 6 kali perhelatan pemilu.

"Jadi kalau agenda politik ya kami lebih kepada bahwa harus dijaga kondusifitas kita ini. Kita kan pemilu sudah biasa ya. Setelah reformasi udah mau 6 kali kan. Insyaallah saya yakin bangsa Indonesia ini bangsa yang damai, kondusif. Jadi sangat pengalaman, sudah enam kali pemilu. Jadi pesan kami, jaga ukhuwah, jaga persatuan ya, itu saja. Dan kami optimis sudah 6 kali pemilu di era reformasi dan kondusif terus. Jadi tidak ada persoalan," ucapnya.

Simak juga 'Saat 6 Guru Besar-Civitas USU Medan Sampaikan Pesan Moral Agar Jokowi Netral':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads