Bagaimana Tulisan Isra Miraj yang Benar? Simak Penjelasannya

Bagaimana Tulisan Isra Miraj yang Benar? Simak Penjelasannya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Selasa, 06 Feb 2024 12:18 WIB
Isra Mikraj
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/apfDesign)
Jakarta -

Berdasarkan perhitungan kalender Islam, Isra Mikraj diperingati pada 27 Rajab. Tahun ini, peringatan Isra Mikraj jatuh pada tanggal 8 Februari 2024.

Pada peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu. Lalu, bagaimana tulisan Isra Miraj yang benar? Berikut informasinya.

Tulisan Isra Miraj yang Benar

Makna istilah Isra Mikraj tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan KBBI, penulisan yang benar adalah Isra Mikraj. Adapun arti Isra Mikraj menurut KBBI adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • isra/isΒ·ra/ n Isl perjalanan Nabi Muhammad saw. pada malam hari dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Baitulmukadas dengan kendaraan burak;
  • -- Mikraj Isl peristiwa perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil haram ke Masjidilaksa, langsung ke Sidratul-muntaha pada malam hari untuk menerima perintah salat lima waktu

Tentang Penulisan Istilah Isra Mikraj

Ada beragam penulisan Isra Mikraj yang beredar, baik di media massa maupun media sosial. Beberapa beberapa penulisan istilah Isra Mikraj.

  • Isra Mi'raj
  • Isra Miraj
  • Isra Mikraj
  • Isra' Mi'raj
  • Israk Mikraj

Namun, berdasarkan KBBI, penulisan yang benar adalah Isra Mikraj. Dikutip dari situs resmi Balai Bahasa Aceh Kemdikbud, istilah Isra Mikraj berasal dari bahasa Arab.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, istilah Isra Mikraj berasal dari bahasa asing. Dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Pusat Bahasa, edisi III, 2007), disebutkan bahwa pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  • Penerjemahan
  • Penyerapan atau gabungan penerjemahan
  • Penyerapan

Isra Mikraj adalah istilah serapan. Bentuk aslinya adalah sebagai berikut.

Ψ₯ΩΨ³Ω’Ψ±ΩŽΨ§Ψ‘ وَ Ω…ΩΨΉΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ψ¬ [isrā' wa mi`rāj]

Istilah Isra Mikraj dibentuk melalui penyerapan dengan sedikit penyesuaian ejaan dan lafal. Mengacu pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah, proses penyerapan harus memperhatikan beberapa prinsip berikut.

  • Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat keperluan masa depan.
  • Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
  • Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
  • Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antar pakar jika padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
  • Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak mengandung konotasi buruk.

Asal-usul Isra Mikraj

Menurut situs Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Isra Mikraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Pada peristiwa ini, Rasulullah SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Adapun menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Istilah Isra Mikraj berasal dari kata Isra dan Mikraj secara terpisah. Kata Isra menjelaskan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dengan mengendarai buraq.

Buraq digambarkan sebagai sosok seperti kuda putih, memiliki sayap, serta ekor seperti burung merak. Oleh karena itu, perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dapat ditempuh dalam waktu yang singkat.

Sementara itu, Mikraj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha atau langit ke tujuh. Ketika mencapai langit ke tujuh, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk mengerjakan salat wajib lima waktu.

Demikian informasi soal tulisan Isra Miraj yang benar berdasarkan kaidah penulisan di atas. Semoga bermanfaat!

(kny/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads