Bocah SD asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Muhammad Rizky Aditya (11) atau akrab disapa Iki harus bekerja banting tulang untuk menghidupi nenek dan tiga adiknya. Iki menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya, M Ferdi (31), kabur dua tahun lalu.
Dilansir detikSumbagsel, Selasa (6/2/2024), Iki berjualan keripik keliling sejak ayahnya kabur itu. Karena sang ibu, Anita Sari, sakit-sakitan dan perlu pengobatan. Sang ibu meninggal dunia pada 24 Januari 2024.
Dia berjualan keripik keliling di sekitaran seberang Ulu II Palembang. Penghasilan yang dia dapat dia gunakan untuk hidup keluarganya sehari-hari, membayar kontrakan, hingga membeli obat ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ibunya meninggal pun, ia tetap mencari uang bahkan mengamen demi membiayai hidup nenek dan tiga adiknya yang masih kecil.
Hingga kini, rutinitas jualan keripik keliling masih dilakukan sepulang sekolah.
"Ibu Iki nggak ada lagi (meninggal dunia), kalau ayah sudah kabur sejak Iki masih kelas III. Iki biasanya mulai jualan dari pulang sekolah jam 12 siang sampai jam setengah 10 malam," kata Iki akhir pekan kemarin.
Nenek Iki, Sa'adah, mengaku ayah Iki pergi menelantarkan empat anaknya yang masih kecil sejak dua tahun lalu. Dia menyebutkan ayah Iki memiliki sifat temperamen yang tinggi, bahkan kerap kali melakukan KDRT pada ibunya Iki saat masih hidup.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'Kisah Bocah di Palembang Berjualan Kripik Demi Hidupi 3 Adiknya':