Fadel Muhammad Ingin Boliyohuto Jadi Kabupaten Baru di Provinsi Gorontalo

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengunjungi Desa Potanga, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Ia mengaku senang dan gembira lantaran bisa bertemu dan menyapa ratusan warga di sana.

Fadel Muhammad juga mengaku bangga sebab Potanga pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai Desa Sadar Hukum. Hal ini terlihat dari bukti prasasti yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin pada 24 Februari 2012 silam.

Di hadapan warga, Fadel Muhammad juga mendorong Boliyohuto dimekarkan menjadi kabupaten baru di Provinsi Gorontalo.

"Saya ingin Boliyohuto mekar dari Kabupaten Gorontalo dan menjadi kabupaten tersendiri," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).

Alumni ITB itu pun menceritakan saat dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Provinsi Gorontalo, di sana hanya ada Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Boalemo.

"Hanya ada 3 daerah, seharusnya satu provinsi minimal ada lima daerah," tuturnya.

Untuk mencapai lima daerah, pria yang juga menjadi Guru Besar Universitas Brawijaya itu pun mendorong adanya pemekaran. Kabupaten Gorontalo dengan wilayah yang luas dimekarkan menjadi Kabupaten Bone Bolango dan Gorontalo Utara. Sedang dari Boalemo dimekarkan menjadi Kabupaten Pohuwato.

"Alhamdulillah berkembang jumlah kabupatennya," ujarnya.

Di saat akhir masa jabatan menjadi gubernur, dia ingin menjadikan Boliyohuto menjadi kabupaten. Namun kala itu belum sempat tercapai.

Meski demikian Fadel Muhammad berharap gubernur selanjutnya bisa mewujudkan Boliyohuto menjadi kabupaten tersendiri. Namun hal itu belum juga terlaksana lantaran ada moratorium pemekaran.

Dia menekankan ketika ditunjuk sebagai ketua pembina pemekaran wilayah baru, maka prioritas utamanya adalah menjadikan Boliyohuto menjadi kabupaten.

"Ini sudah tepat. Wilayahnya luas, perkembangannya bagus, dan sektor pertaniannya bisa diandalkan," tambahnya.

Sebagai desa yang mendapat predikat Desa Sadar Hukum, Fadel Muhammad juga berpesan agar masyarakat bisa ikut mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

"Pemilu perlu dijaga karena merupakan simbol demokrasi," ujarnya.

Dia menilai Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Karena itu, diharapkan gelaran pemilu bisa berlangsung lancar. Fadel Muhammad juga mendorong warga setempat memilih pemimpin yang bisa memberikan kontribusi terbaik bagi daerah, bangsa, serta negara.

"Beda partai dan pilihan tidak masalah. Pilihlah sesuai dengan hati nurani," tambahnya.