Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi perputaran anggaran dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Mardani (PNM). Jokowi menegaskan dalam program tersebut pemerintah memberikan modal bukan bantuan.
"Perputaran dari yang dulu Rp 800 miliar dalam 8 tahun sudah melompat jadi Rp 244 triliun dan ini yang baik adalah kita memberikan kail, bukan memberikan bantuan, ndak. Ini kail yang disiapkan dengan sistem gandeng-renteng," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).
Jokowi lantas bicara jumlah nasabah Mekaar PNM ini yang mencapai 15,2 juta nasabah. Angka tersebut meningkat pesat bahkan mengalahkan Grameen Bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi bahkan menyebut Direktur PNM Arief Mulyadi yang bisa mendapatkan penghargaan Nobel.
"Kalau di dunia ada Grameen Bank, yang nasabahnya 6,5 juta dan Muh Yunus bisa dapatkan Nobel, di sini kita sudah 15,2 juta nasabah," ujarnya.
"Saya kira Pak Arif Mulyadi bisa dapat Nobel kalau diajukan. 15,2 juta nasabah dan Rp 244 triliun sebuah jumlah yang tidak kecil," lanjut Jokowi.
Jokowi tidak menyebut rencana anggaran Mekaar PNM tahun ini. Jokowi mengatakan jumlah tersebut tergantung permintaan.
"Ini yang jelas permintaannya berapa dari PNM, selalu siap kalau memang kurang, kayak dulu 2020, kita suntik Rp 2,5 triliun. Ini kan gelindingan ini yang akan jadi akan semakin membesar," ujarnya.