Minuman Isotonic yang Dilarang Masih Beredar di Palembang
Rabu, 06 Des 2006 22:10 WIB
Palembang - Minuman isotonic yang mengandung bahan pengawet berbahaya, saat ini masih marak beredar, terutama di sejumlah pasar tradisional di Palembang. Padahal, BPOM beberapa waktu lalu dengan tegas menyatakan mencabut izin peredaran produk tersebut. Minuman isotonic yang masih beredar itu antara lain, Mizone, Boy-zone, dan Zegar Isotonik. Kemudian, Kopi Kap, Jolly Cool Drink, Zporto, Jungle Juice, Zestea, dan Mogu-Mogu. Minuman tersebut selain terdapat di supermarket, juga terutama di warung-warung, atau mini market, yang berada di perkampungan.Sementara sejumlah pengelola pusat perbelanjaan yang menjual berbagai jenis minuman isotonic siap berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menarik minuman yang dilarang pemerintah. Seperti dikatakan Cristina, bagian personalia Carrefour Palembang, di pusat perbelanjaan Palembang Square."Kalau memang produk tersebut oleh pemerintah dinyatakan ditarik kita siap berkoordinasi. Tapi sampai saat ini belum ada surat dari BPOM jenis produk mana saja yang tidak boleh beredar," kata Cristina yang dihubungi melalui telepon, Rabu (6/12/2006).Dikatakannya, Carrefour belum mengetahui detail jenis produk yang dinyatakan dilarang beredar. Apalagi, jenis minuman isotonic yang dijual Carrefour jumlahnya cukup banyak. Sehingga perlu pemberitahuan dan daftar produk mana saja yang dinyatakan dilarang."Sebaiknya, sebelumnya ada pemberitahuan ke kita kalau ada produk yang akan ditarik. Kita juga tidak ingin minuman yang sudah dinyatakan berbahaya masih dijual yang jelas akan merugikan masyarakat," ujarnya.Sedangkan Gotti, general affair JM Group, mengaku sudah mendengar adanya sejumlah minuman isotonic yang dilarang beredar. Hanya, saat ini baru pada batas temuan dari Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet). "Kita sudah baca dari media kalau ada lembaga yang menyatakan minuman ini berbahaya. Hanya saja kita masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari BPOM RI sebagai badan yang berkompeten terhadap masalah ini," jelasnya.Jika pemerintah sudah menyatakan produk berbahaya tersebut bakal ditarik, pihaknya siap berkoordinasi dengan para supplier penyalur produk isotonic tersebut. "Kalau tidak kita tarik kita juga yang rugi. Masyarakat kan sudah tahu, jadi jelas produk tersebut kalau dijual tidak akan laku," tandasnya.
(tw/ary)