.webp)
Satres Narkoba Polres Pandeglang berhasil meringkus dua pria berinisial R (26) dan TH (38). Keduanya diringkus setelah memiliki ribuan obat keras tanpa izin edar.
"Satres Narkoba Polres Pandeglang telah melakukan pengungkapan terhadap adanya peredaran obat keras yang dijual secara ilegal," kata Kapolres Pandeglang AKBP Oki Bagus Setiaji kepada wartawan di Mapolres Pandeglang, Selasa (30/1/2024).
Oki mengatakan, dari tangan kedua pelaku, polisi berhasil menyita 1.390 butir pil eksimer dan 996 butir pil tramadol. Oki mengatakan obat keras tersebut diperjualbelikan secara ilegal oleh kedua pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana yang bersangkutan memiliki eksimer 1.390 butir, selanjutnya obat tramadol 996 butir," katanya.
 Dua pengedar obat keras ilegal diringkus Satres Narkoba Polres Pandeglang. (Dok Aris Rivaldo/detikcom) |
Dalam melakukan aksinya, pelaku menyasar para remaja dan pelajar di wilayah selatan Pandeglang, seperti, Panimbang, Sobang, Cigeulis dan Labuan. Obat keras tersebut kemudian dijual dengan harga bervariatif oleh pelaku.
"Sasaran remaja maupun anak sekolah yang ada di Kabupaten Pandeglang," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, Oki melanjutkan barang haram tersebut didapatkan dengan cara memesan melalui online. Selama menjalankan aksinya, para pelaku sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 20 juta.
"Mereka membeli obat ini dengan cara melalui media online paketnya dibungkus kotak, dalam kotaknya itu terdapat obat-obatan keras," katanya.
Simak juga 'Saat Bareskrim Bongkar Kasus Ilegal Logging di Kalteng, Ribuan Kayu Dijual ke Jatim':
