Ma'ruf soal Rencana Impor Beras Jutaan Ton di 2024: Sifatnya Antisipasi

Ma'ruf soal Rencana Impor Beras Jutaan Ton di 2024: Sifatnya Antisipasi

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 26 Jan 2024 18:59 WIB
Wapres Maruf Amin (memegang mic)-(Lisye/detikcom)
Wapres Ma'ruf Amin (memegang mik) (Lisye/detikcom)
Semarang -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan tentang rencana pemerintah yang akan mengimpor beras hingga jutaan ton pada 2024. Ma'ruf menekankan bahwa itu sifatnya antisipasi dan belum tentu dilaksanakan.

"Pertama itu sifatnya antisipasi, ya belum tentu dilaksanakan, tapi dilihat. Kalau memang dalam rangka mencukupi, kalau terjadi memang itu penennya kurang bagus, memang ada kekurangan dalam rangka mencukupi penyediaan. Artinya, kalau itu terpaksa itu dilakukan dalam rangka itu," kata Ma'ruf di RSD Wongsonegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).

Ma'ruf mengatakan pemerintah juga akan melihat hasil panen terkait impor beras itu. Jika terjadi kekurangan, kata Ma'ruf, impor hingga 5 juta ton itu harus dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita akan lihat panen-panen yang akan terjadi ini seperti apa, nanti berapa. Antisipasinya itu kalau akibat daripada El Nino ini ya kalau terjadi seperti yang dikhawatirkan berarti harus mengimpor sampai 5 juta (ton). Sebab, kalau tidak tercukupi jadi masalah, jadi masalahnya nanti kita lihat dalam keadaan di mana kita menghadapi itu," sebutnya.

Menurut Ma'ruf, hasil panen terganggu akibat El Nino sehingga impor beras itu menjadi langkah untuk antisipasi.

ADVERTISEMENT

"Karena adanya El Nino itu kan terganggu, nah seberapa nanti terganggunya, nah 5 juta itu antisipasinya. Siap-siapnya begitu," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan impor beras berpotensi mengalami peningkatan hingga 5 juta ton pada 2024.

"Tahun ini Indonesia memutuskan untuk mengimpor 3,5 juta ton beras dan berpeluang mencapai 5 juta tahun 2024. Perlu percepatan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Importasi tersebut dilakukan karena produksi beras tahun ini diprediksi akan menurun, yakni 30,9 juta ton. Sementara tahun sebelumnya produksi beras mencapai 32 juta ton.

"Realitas produksi beras nasional Indonesia dulu kita pernah swasembada, sekarang terpaksa harus impor produksi beras nasional periode 2022-2023 mengalami penurunan akibat ancaman El Nino dan dari sebelumnya 31 juta ton dan diperkirakan turun menjadi 30 juta ton pada tahun 2023," terangnya.

(lir/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads