BPBD Lebak memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi. Hal ini mengingat Pemilu 2024 digelar saat musim hujan.
"Akhir bulan Januari sampai awal Februari diprediksi puncak musim hujan. Kami memetakan TPS di 14 kecamatan berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).
Hasil pemetaan BPBD, ada 701 TPS di 87 desa dan 14 kecamatan yang berada di daerah rawan bencana. Potensi bencana itu banjir hingga tanah longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memetakan bukan hanya banjir saja, tapi juga bencana longsor dan tsunami di wilayah selatan," ujarnya.
Banjir berpotensi terjadi di Kecamatan Wanasalam dan Banjarsari. Tanah longsor berpotensi terjadi di Gunung Kencana, Muncang, dan Leuwidamar. Sedangkan potensi tsunami berada di kawasan Lebak Selatan.
"Pemetaan kami tidak hanya fokus pada lokasi TPS saja, tapi juga akses menuju TPS-nya, karena kalau misalnya terjadi longsor di akses menuju TPS, bisa menghambat partisipasi masyarakat dalam pemilu," tuturnya.
BPBD Lebak mengantisipasi bencana ini dengan menyiagakan peralatan kebencanaan. Perahu karet, pelampung, alat berat, hingga personel akan disiagakan di sekitar lokasi rawan bencana.
"Rencana operasi masih disiapkan. Yang pasti, antisipasi ini akan dilakukan H-5 atau H-3 pelaksanaan pemilu. Alat-alat kebencanaan sudah stand by di sana. Selain itu, kita berkoordinasi dengan instansi lain atau pihak swasta yang punya alat berat yang bisa dibutuhkan untuk membantu," katanya.