Tapanuli Utara Buka Akses Daerah Terpencil
Minggu, 03 Des 2006 21:18 WIB
Tapanuli Utara - Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) di Sumatera Utara (Sumut) mulai melakukan perbaikan akses pada daerah-daerah di wilayahnya yang selama ini terisolasi. Upaya itu termasuk memperbaiki dan membangun jalan baru. Perbaikan akses ini diharapkan meningkatkan taraf perekonomian warga.Kepala Bagian Ekonomi Taput Ir Parsaoran Silitonga menyatakan, saat ini ada lima kecamatan yang mendapat perhatian, yakni Tarutung, Sipoholon, Garoga, Pagaran dan Parmonangan. Terhadap masing-masing kecamatan dilakukan perbaikan dan penyediaan sarana yang beragam."Pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta memanfaatkan dana community development tahunan industri pulp Porsea, PT Toba Pulp Lestari," kata Parsaoran Silitonga kepada wartawan di Tarutung, ibukota Tapanuli Utara, Minggu (3/12/2006).Disebutkan Silitonga, di Tarutung dilakukan pembukaan jalan baru, dan irigasi. Di Sipoholon jalan dan air minum, di Garoga yang berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan dilakukan pembangunan jalan dan jembatan. Di Pagaran yang berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dilakukan pembangunan jalan dan irigasi. Sementara di Kecamatan Parmonangan yang berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah dilakukan pembangunan jalan, saluran air, sarana pendidikan, dan penyediaan alat tenun.Sementara staf senior PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) Lambertus Siregar menyatakan, penggunaan dana community development PT TPL yang disinkronkan dengan agenda pembangunan yang disusun Badan perencanaan Pembangunan Daerah dan didanai APBD setempat untuk pembukaan daerah isolasi merupakan langkah cerdas. Apalagi Taput yang terdiri atas 14 kecamatan dan penduduk 255.162 jiwa, masih memiliki banyak kawasan yang secara ekonomi masih belum menggembirakan.Di kabupaten ini, PT TPL memiliki areal Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri, Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Tanaman Industri dengan pola Perusahaan Inti Rakyat seluas 6.853 hektar. Atas dasar itu pula Taput yang pernah dijuluki 'peta kemiskinan' memperoleh bagian dari CD tahunan TPL untuk periode 2003β2005 sebesar Rp 1,8 miliar.
(rul/ahm)