Teh Ninih: Tak Semudah yang Dibayangkan

Jakarta - Tidak semua wanita bisa merelakan suaminya menikahi wanita lain. Tak begitu halnya dengan Teh Ninih, istri pertama Aa Gym ini mengaku ikhlas suaminya menikah lagi. Meski dia mengakui tak semudah yang dibayangkan.Pernyataan Teh Ninih ini disampaikan saat mendampingi Aa saat mengisi pengajian Manajemen Qalbu Pagi, yang disiarkan di nyaris 150 stasiun radio dalam dan luar negeri, Sabtu (2/12/2006) pukul 05.00-06.00 WIB. Aa Gym dan Teh Ninih mengisi pengajian ini dari Malaysia."Tapi ketika Aa menikah, tidak semudah apa yang dibayangkan atau apa yang dikatakan. Saya tidak mau larut dengan nafsu. Inilah perjuangannya. Inilah yang saya rasakan," ujar Teh Ninih.Dalam kesempatan itu, Teh Ninih mengucapkan terima kasih atas dukungan yang disampaikan jamaah kepada dirinya."Terima kasih pada semua pendengar yang sangat memperhatikan Teteh. Subhanallah, Maha Suci Allah yang memperlihatkan kebesaran-Nya, bagaimana pendengar sangat sayang sama Teteh," ucap Teteh Ninih.Saat Teh Ninih berbicara, Aa Gym lalu nyelonong dan mengatakan. "Aa juga," kata Aa.Tapi kemudian Teteh menimpali, kalau Aa kebanyakan mendapat bagian yang dihina. "SMS itu sangat beda dengan yang ditulis untuk Aa dan Teteh. SMS pada Teteh semuanya baik. Ternyata untuk jadi istri yang ikhlas butuh perjuangan," timpal Teh Ninih.Lalu bagaimana perasaan Teteh? "Ya ini poligami memang berat bagi wanita. Kalau dengar poligami langsung panas dingin, demam, sejak 5 tahun yang lalu. Untunglah ada kebijaksanaan Aa untuk memberi pemahaman tentang poligami," jelas dia.Teh Ninih lalu bercerita, ketika Aa menyampaikan tentang rencana poligami. "Bagaimana kalau Aa poligami, kalau itu Allah memang menghendaki, itu memang takdir Aa," ujar Teh Ninih mengutip pernyataannya kepada Aa.Abdullah Gymnastiar --nama asli Aa Gym-- kemudian mengatakan, "Saya Abdullah Gymnastiar pantang lari dari tanggung jawab. Apa yang dikatakan Teteh tidak ada rekayasa untuk melindungi Aa," tegas Aa.Di akhir acara, Aa membacakan salah satu SMS yang masuk ke telepon selularnya. "Dengan poligami Aa lebih mementingkan nafsu, dan tidak seperti yang Aa katakan selama ini," ujar salah seorang jamaah kepada Aa Gym."Mungkin dengan episode ini Aa tak layak lagi jadi panutan. Semoga yang menganggap seperti itu mendapat panutan yang lebih tepat," timpal Aa Gym.Aa Gym juga meminta maaf jika ada yang tak berkenan di hati jamaah atas keputusannya ini. "Moga-moga pengalaman kami menjadi hikmah, menjadi ilmu yang bermanfaaat. Aa sulit mencari solusi sebelum menjalaninya. Aa menghargai respons apapun, semoga menjadi hikmah," pinta Aa. (fjr/fjr)